TEMPO.CO, Kuta - Tumpukan sampah memenuhi kawasan Pantai Kuta, Bali, beberapa hari terakhir. Akibatnya, salah satu ikon pariwisata Bali ini tampak kumuh dan jorok. “Setiap hari sedikitnya 10 hingga 15 ton sampah mengotori pantai,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung, Putu Eka Merthawan, kepada Tempo, Kamis, 26 Desember 2013.
Tumpukan sampah tersebut merupakan sampah kiriman yang terjadi setiap tahun di Pantai Kuta. Sebab, selama masa angin barat berlangsung, sampah yang berada di tengah laut akan hanyut ke daratan. "Pantai Kuta menjadi salah satu sasaran hanyutnya sampah,” ujar Putu Eka.
Mengantisipasi hal tersebut, puluhan petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang bekerja sama dengan masyarakat berjibaku membersihkan sampah. Putu Eka memperkirakan dalam dua hari ke depan sampah bisa dibersihkan.
Putu Eka menjelaskan, sejak dua tahun lalu Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung telah menyiapkan standar operasional dalam mengatasi sampah, yakni menempatkan Unit Reaksi Cepat yang bekerja sama dengan desa adat Kuta.
Sedikitnya 36 orang petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan bertugas setiap hari. Mereka menggunakan alat berat untuk mengeruk sampah kemudian mengangkutnya dengan truk ke lokasi di dekat kawasan kuburan (setra). Mereka berkejaran dengan waktu. Sebab, setiap kali ombak datang, maka datang pulalah tumpukan sampah.
Putu Eka memperkirakan sampah kiriman masih akan mengotori Pantai Kuta pada Februari hingga Maret 2014 bersamaan dengan berlangsungnya musim angin barat. "Kami sediakan penampungan di pinggir setra, tapi tidak boleh dibiarkan terlalu lama,” ucap Bendesa Adat Kuta Wayan Swarsa.
PUTU HERY
Berita terkait
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri
26 Oktober 2023
BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor
19 September 2023
Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti
15 September 2023
Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu
11 Agustus 2023
Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaMengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri
6 Juli 2022
Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.
Baca SelengkapnyaGrup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang
31 Maret 2022
Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil
29 Juli 2021
Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh
Baca SelengkapnyaKLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat
28 Juli 2021
KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.
Baca SelengkapnyaDua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi
2 Juni 2021
Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.
Baca Selengkapnya