TEMPO.CO, Jakarta - Andiara Aprilia Hikmat, putri dari Gubernur Banten Atut Chosiyah, datang ke Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin, 23 Desember 2013. Dia berencana untuk membesuk ibunya yang menjadi penghuni di rumah tahanan wanita itu sejak Jumat pekan lalu (lihat: Keluarga Berencana Besuk Atut Hari Ini).
Tiba di rumah tahanan sekitar pukul 10.00, Andiara membawa kresek atau tas plastik berwarna putih. Saat ditanya apakah tas kresek itu berisi makanan, wanita berkacamata yang memakai baju dengan pasmina hitam berpadu abu-abu ini enggan menjawab.
Adapun seorang pria berbaju batik hitam yang mendampingi Andiara membawa tas berwarna hijau. Pria itu mengaku sebagai suami Andiara. "Saya suaminya," ujarnya tanpa mengatakan isi dalam tas hijau itu. Keduanya pun masuk ke Rutan Pondok Bambu pukul 10.30.
Atut ditahan di Rutan Pondok Bambu karena tersandung masalah korupsi sengketa pilkada Lebak, Banten, serta korupsi alat kesehatan. Komisi antirasuah berdalih, penahanan dilakukan karena ditakutkan Atut bisa menghilangkan barang bukti. (Baca: Atut Wajib Nyapu dan Ngepel di Pondok Bambu)
Atut sendiri menempati kamar Paviliun Cendara (C13)--kamar masa pengenalan lingkungan (mapenaling). Kamar tersebut berukuran 4 x 6 meter dan dihuni oleh 17 tahanan, termasuk Atut. Tak ada fasilitas mewah di dalam kamar itu, hanya sebuah kipas angin.