TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Taruna Siaga Bencana Kabupaten Bandung Dadang Wahidin mengungkapkan, hujan lebat yang terjadi Ahad, 15 Desember 2013, menyebabkan sungai Citarum meluap ke permukiman sekitar. Hujan yang masih berpotensi terjadi saat ini berpeluang menambah ketinggian sungai itu.
Dadang menuturkan, hujan lebat yang terjadi merata kemarin mengakibatkan banjir di tujuh kecamatan yang dilintasi Sungai Citarum. Namun, Senin, 16 Desember 2013, tinggal tiga kecamatan yang masih digenangi air, yakni Baleendah, Bojongsoang, serta Dayeuhkolot. Ketiga kecamatan itu memang dikenal sebagai daerah langganan banjir. "Data terakhir, khusus untuk tiga kecamatan itu, banjir sudah melanda 15 ribu rumah penduduk. Masih ada yang bertahan karena sebagian ada yang memilki rumah lantai dua," kata dia.
Banjir paling dalam di permukiman penduduk dilaporkan setinggi hampir 2 meter. Di sejumlah lokasi yang tersebar di tiga kecamatan itu sudah didirikan tempat pengungsian bagi korban banjir. Di wilayah Baleendah misalnya, dua titik pengungsian sudah disiapkan. Sementara di Dayeuhkolot ada sembilan titik dan di Bojongsoang ada satu titik. "Untuk wilayah Baleendah dan Bojongsoang, baru sekarang setelah 6 bulan prei, libur dari banjir. Kalau banjir kecil-kecil pagi datang, siangnya surut sering, tapi sekarang ini yang besarnya," kata Dadang.
Berita terkait
Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen
37 menit lalu
Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.
Baca SelengkapnyaJurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas
16 jam lalu
Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.
Baca SelengkapnyaSuhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa
19 jam lalu
Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali
23 jam lalu
BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.
Baca SelengkapnyaMasuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal
1 hari lalu
BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.
Baca SelengkapnyaSelalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?
1 hari lalu
BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.
Baca SelengkapnyaPrakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir
1 hari lalu
Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.
Baca SelengkapnyaSuhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata
1 hari lalu
Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG
1 hari lalu
Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.
Baca SelengkapnyaBMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara
1 hari lalu
Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas
Baca Selengkapnya