Australia Janji Tak Sakiti Indonesia Lagi

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 6 Desember 2013 05:34 WIB

Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa (kanan) menyaksikan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop (kiri) saat mengisi buku tamu di Kemenlu, Jakarta, Kamis (5/12) Kedua menteri membahas masalah penyadapan serta membahas hubungan bilateral secara luas. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia berjanji tak akan mengulangi tindakan atau kebijakan negaranya yang berpotensi mengganggu dan menyakiti hubungan dengan Indonesia. Pernyataanl ini disampaikan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop kala menjalin komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di kantor Kementerian Luar Negeri.

"Kami menyesal atas semua peristiwa-peristiwa yang terjadi dan membuat tak nyaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan masyarakat Indonesia," kata Julie Bishop dalam konferensi pers, Kamis, 5 Desember 2013.

Meski menyampaikan penyesalan, Julie sama sekali tak mengakui bahwa pemerintah Australia telah melakukan penyadapan terhadap sejumlah pejabat tinggi Indonesia. Ia terus menggunakan istilah "peristiwa-peristiwa yang terjadi" tanpa gamblang menyatakan tindakan penyadapan.

Selain menyampaikan penyesalan, Julie juga menyatakan persetujuannya ihwal pengajuan enam langkah perbaikan hubungan kedua negara. "Ini adalah langkah pertama, kita akan bekerja sama untuk langkah selanjutnya sesuai arahan Presiden Yudhoyono," kata dia.

Julie juga mengatakan Australia telah bersepakat melanjutkan pertemuan reguler kedua negara sebagai tanda komitmen untuk memperbaiki dan membangun kembali hubungan kedua negara. Australia juga bersepakat menjalin komunikasi khusus dengan Indonesia agar dapat menghindari kesalahpahaman dan konsekuensi yang tak diinginkan.

Sementara Marty mengatakan memang tak ada pengakuan secara spesifik oleh Australia perihal tindakan penyadapan yang terjadi pada 2009. Menurut dia, meski tak ada pengakuan dalam pembicaraan tertutup dan konferensi pers, pemerintah Australia telah berada pada posisi yang lebih baik dalam menyikapi retaknya hubungan kedua negara.

"Sebelumnya mereka hanya mengatakan penyesalan atas kesalahan masa lalu. Sekarang dia menyebutnya 'peristiwa-peristiwa", termasuk semua yang terjadi saat ini," kata Marty.

FRANSISCO ROSARIANS

Baca juga:
Kata Suami Bu Pur Soal Istana, SBY, dan Istrinya
Heboh Foto Mesra Ariel dan Sophia Latjuba
Gaji Rp 1,7 Miliar, Ahok Tantang Fitra Audit Tabungan
Konflik Farhat-Dhani Masuki Babak Baru
Dikalahkan Metro TV, Dipo Alam Dihukum Rp 250 Juta

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

28 Mei 2021

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.

Baca Selengkapnya

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

31 Maret 2021

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya