Wawan Ditangkap, Proyek Jalan di Banten Berhenti
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Selasa, 12 November 2013 09:23 WIB
TEMPO.CO, Tangerang--Puluhan paket proyek jalan nasional di Provinsi Banten potensi gagal kontrak dan terhenti. Hal ini disebabkan rekening perusahaan yang mengerjakan proyek diblokir KPK menyusul pengembangan penyidikan proyek bermasalah yang ditangani Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, adik kandung Gubernur Banten.
Hal ini diungkapkan Kepala Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Wilayah IV, Bambang Hartadi. "Rekening perusahaan yang mengerjakan proyek diblokir sehingga kontraktor tidak bisa menerima pembayaran uang proyek," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 12 November 2013.
Wawan saat ini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap sengketa pilkada Lebak kepada mantan Ketua MK Akil Mochtar. Suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany ini ditahan di Rumah Tahanan KPK. (Baca :Adik Atut Diduga Punya Banyak 'Operator' Proyek )
Bambang mengatakan, pengerjaan paket proyek jalan nasional Kementerian PU di Provinsi Banten saat ini ada yang sudah mencapai 100 persen, tapi banyak juga yang baru mencapai 50 persen. "Fisik belum selesai, tapi waktu sudah mepet karena akhir Desember tahun ini sesuai kontrak pekerjaan harus sudah selesai," katanya.
Menurut dia, pemblokiran rekening berdampak pada operasional kontraktor. "Sebab, mereka tidak bisa mengambil sisa pembayaran pekerjaan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan ini mereka terancam tidak bisa beroperasional," katanya.
Padahal, menurut Bambang, perusahaan kontraktor baru menerima pembayaran sebesar 20-50 persen. "Sisanya masih cukup banyak," katanya. Karena waktu yang tinggal sedikit, maka pekerjaan terancam tidak terselesaikan sesuai waktu kontrak. Akibatnya, banyak paket pekerjaan jalan yang terancam gagal kontrak dan terkena pinalti.
Paket pekerjaan yang terbengkalai meliputi Satuan Kerja Wilayah I dan wilayah II yang mencakup Tangerang, Serang dan Cilegon Merak, Pandeglang, Rangkas Bitung.
Menjelang akhir tahun ini kemajuan sejumlah proyek jalan masih berkisar 52 hingga 88 persen. Seperti pelebaran jalan perbatasan Kota Serang-Kota Tangerang yang dikerjakan oleh PT Putra Perdana Jaya dengan nilai Rp 21,4 miliar baru mencapai 88,41 persen, pelebaran jalan perbatasan Kota Cilegon-Kota Serang yang dikerjakan oleh PT Ciboleger Indah Baduy senilai Rp 9,6 miliar baru mencapai 52 persen. Begitu juga dengan rekonstruksi peningkatan struktur jalan akses tol Merak dengan nilai Rp 7,1 miliar yang dikerjakan oleh PT Marbago Duta Persada baru mencapai 55 persen.
Proyek jalan lainnya seperti pelebaran jalan Saketi-Kota Pandeglang segmen 1 dan segmen 2 dengan nilai proyek Rp 17, 4 miliar (PT Sukalimas Mekatama) dan Rp 17,3 miliar (PT Buana Wardhana Utama) baru mencapai 59 persen. Pelebaran jalan raya Rangkas Bitung senilai Rp 13,9 miliar (PT Cipadang Jaya Baya) baru mencapai 53 persen. Bahkan, proyek rekonstruksi peningkatan struktur jalan batas Kota Pandeglang-Kota Rangkas Bitung senilai Rp 18,7 miliar oleh PT Tria Laksana Jaya mengalami gagal kontrak.
Tahun 2013 ini Kementrian PU menggelontorkan anggaran sebesar Rp 480 miliar untuk proyek jalan nasional di Provinsi Banten. Paket proyek di bagi dalam Satuan Kerja Wilayah I dan II serta Satuan Kerja Perangkat Dinas Provinsi Banten. (Baca Operator Proyek Wawan)
JONIANSYAH
Berita Terpopuler
Adiguna Diduga Melindungi Flo
Adiguna di Rumah Indriani sebelum Bertemu Flo
Diperiksa 7 Jam, Eddies Dicecar 30 Pertanyaan
Buruh Adukan Jokowi ke PDIP
Adiguna Sutowo akan Diperiksa Polisi, Selasa Ini