Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung (kiri), Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie bersama Politisi Golkar Nurul Arifin (kanan) menabur bunga ke atas makam di Taman Makam Pahlawan Nasional di Kalibata, Jakarta, Minggu (20/10). Ziarah kubur ini bertujuan untuk menghormati perjuangan para leluhur dan membantu masyarakat sekitar, juga dapat dijadikan sebagai momen untuk mengingat tuntutan demokrasi. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa membantah Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie terlibat korupsi di Provinsi Banten. Ia menepis tudingan bahwa Ical--sapaan Aburizal--satu paket dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai dalang korupsi yang terjadi di provinsi itu.
"Tidak benarlah," katanya saat dihubungi, Sabtu, 9 November 2013. Lalu meminta agar para mahasiswa yang melemparkan tuduhan itu menghormati proses hukum yang tengah dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Soalnya, hingga kini pun, Atut belum dinyatakan bersalah. "Ini negara hukum, harus kita hormati," ujarnya.
Hari ini ratusan mahasiswa Universitas Mathla'ul Anwar, Banten, akan turun ke jalan untuk menyatakan penolakan mereka atas kedatangan Ical dan Atut di kampus itu. Mahasiswa menilai Ical satu paket dengan Atut sebagai dalang korupsi yang terjadi di Banten. "Keduanya dalam satu paket sebagai dalang korupsi di Banten," kata koordinator lapangan, Edi Santoso.
Kedatangan Gubernur Banten ini bertujuan mendampingi Ical dalam acara Haul Mathla'ul Anwar, yang merupakan gelaran kedua yang diadakan kampus itu. Acara ini dilaksanakan di kampus UNMA di Saketi Pandeglang, Banten. Ratusan mahasiswa ini menggelar aksi bertajuk "Selamatkan MA dari noda dan dosa untuk menjaga martabat MA dari kepentingan politik".
Lalu mengatakan tak ikut mendampingi Ical dalam acara tersebut. Ia pun tak mengetahui perihal demo yang dilakukan para mahasiswa dan respons Ical.