Warga Desa Girimukti Siaga Macan Tutul  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 24 Oktober 2013 05:12 WIB

Seekor macan tutul yang sedang menyerang antelop muda mendapatkan perlawanan dari induknya di Konservasi Mara North di Kenya. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Bandung - Warga Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, kini siaga macan tutul. Warga diminta tak berkeliaran malam hari, kandang-kandang ternak mereka perkuat dengan paku sepanjang 12 sentimeter.

Kesiagaan itu terkait makin seringnya kemunculan macan tutul di kampung-kampung desa itu dalam dua pekan ini. Kejadian terbaru, seekor macan tutul yang sempat masuk perangkap kandang bambu (bakukung) berhasil meloloskan diri Selasa malam, 22 Oktober 2013. "Si Meong (macan tutul) kabur setelah menggali tanah di bawah pintu kandang," ujar seorang tokoh desa, Didi Nuriadi, saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Oktober 2013.

Kandang perangkap berukuran 250 x 40 x 60 sentimeter itu juga rusak parah sehingga tak bisa dipakai lagi. Saat seekor macan tertangkap, kata Didi, tiga ekor macan lainnya berkeliaran di luar kandang. Menurut laporan warga yang memantau dari jarak aman, ketiga macan itu mencari umpan bangkai domba di luar kandang perangkap lalu menggondolnya ke dalam hutan.

Pembuatan perangkap itu menyusul empat ekor domba gembala yang disergap empat ekor macan tutul hingga mati pada Selasa sore lalu di dekat Kampung Pasir Muncang. Sebelumnya, kata Didi, ada empat laporan dari warga soal macan tutul yang dikaitkan dengan hilang atau matinya ternak, seperti ayam, bebek, anjing, dan domba. Seekor macan berhasil ditangkap hidup-hidup pada 13 Oktober 2013 lalu.

"Tadinya warga sudah sepakat kalau tertangkap macannya tidak akan dibunuh," katanya. Warga sudah meminta bantuan ke petugas dan lembaga konservasi untuk menangkap macan dengan kandang besi yang lebih kuat.

Kepala Polisi Hutan Resor Suaka Margasatwa Cikepuh Iwan Setiawan mengatakan, pihaknya hari ini mengusahakan pemakaian dua kandang besi pinjaman dari pusat karantina satwa liar Cikananga. "Kandang akan dipasang di kampung yang pernah kedatangan macan tutul," ujarnya.

Iwan mengatakan, kemarin pihaknya tidak bisa cepat datang sambil membawa kandang setelah ada serangan macan tutul ke ternak. Sebab, jarak tempuh ke lokasi dari kantornya cukup jauh dan jalannya berbatu.



ANWAR SISWADI

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya