TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Cirebon menggelar razia preman di beberapa wilayah. Hasilnya, 15 pria yang diduga preman ditangkap. Namun, mereka tidak akan dimasukkan ke dalam sel, melainkan harus mengikuti pelatihan ala militer di Komando Pendidikan Bela Negara Rindam III Siliwangi.
"Pendidikan akan dimulai besok, Rabu, 23 Oktober 2013 hingga Sabtu mendatang," kata Kepala Satuan Sabhara Polres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Nana Ruhiana.
Menurut Nana, 15 orang yang diduga preman tersebut berhasil ditangkap petugas di sekitar kawasan Terminal Harjamukti, Pasar Jagasatru, Gunung Sari, Jalan Pemuda, Kanggraksan, Pasar Kanoman, Perumnas dan sejumlah titik lainnya. Keberadaan mereka, kata Nana, sudah banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat. "Mereka telah mengganggu dan meresahkan masyarakat," katanya. Modus yang dilakukan di antaranya meminta-minta dengan berpura-pura sebagai juru parkir.
Perilaku yang sama pun dilakukan sejumlah pengamen. Mereka hanya menyanyikan lagu sekedarnya lalu memaksa agar diberi bayaran. "Bahkan, ada beberapa pengamen yang mengonsumsi obat-obatan jenis pil tertentu," kata Nana.
Sementara itu, Kabag Operasi Polres Cirebon Kota, Kompol Wawan Sumantri, menjelaskan jika kegiatan tersebut merupakan program Polda Jabar, Kodam III Siliwangi, Pemprov Jabar dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Cirebon. "Mereka akan dididik bela negara di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat," katanya.
Mereka akan dilatih meningkatkan keterampilan dan kedislipinan bela negara serta dimotivasi agar tidak jadi preman lagi.
IVANSYAH
Topik Terhangat:
Gatot Tersangka |Suap Akil Mochtar |Foto Bunda Putri |Dinasti Banten| Sultan Mantu
Berita Terpopuler:
SMS Pembunuh Holly: Gagal, Gatot: Kabur!
Gatot Kenal Holly di Tempat Hiburan Malam
Di Australia, Gatot Sering Termenung
Erick Thohir Beli Inter Milan, Rothschild Berang
Motif Gatot Diduga Terkait Pemilihan Pimpinan BPK