Sutarman Bantah Tahu Soal Pengepungan KPK  

Jumat, 18 Oktober 2013 06:34 WIB

Komisaris Jenderal Sutarman. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Saat menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman disindir oleh legislator terkait rencana penangkapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Namun Sutarman menyatakan tidak tahu-menahu soal penyerbuan kantor KPK yang dimaksudkan untuk menangkap Novel tersebut.

"Kami baru tahu setelah ditelepon Pak Busyro (Wakil Ketua KPK)," ujar Sutarman saat menjawab pertanyaan anggota Komisi Hukum dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, di DPR, Kamis, 17 Oktober 2013.

Sutarman
mengatakan, penyidik sempat berkonsultasi dengan dirinya untuk menangkap Novel. Menurut dia, penangkapan Novel wajar jika dinilai dari aspek yuridis. "Tapi dari aspek waktu, kalau ada pelanggaran perlu dipanggil," katanya. Hingga kini, Sutarman mengaku kasus tersebut masih berjalan. Kepolisian, kata dia, berencana untuk melakukan pengawasan ulang untuk memproses kasus Novel selanjutnya.

Jawaban ini berbeda dengan pernyataan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Adrianus Meliala, terkait posisi Sutarman terhadap kasus Novel. Menurut Adrianus, Sutarman menerangkan kepada Kompolnas bahwa upaya penangkapan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, dilakukan karena ada tekanan. Namun Adrianus menolak membeberkan pihak yang menekan Sutarman waktu itu.

"Waktu itu Sutarman jadi orang nomor tiga. Jadi, masih ada yang bisa mengintervensinya," kata Adrianus ketika ditemui wartawan usai acara rapat dengar pendapat dengan Komisi Hukum dan Hak Asasi Manusia DPR, Rabu, 16 Oktober 2013. Adrianus merasa yakin bila Sutarman menjadi orang nomor satu di Kepolisian, jenderal bintang tiga itu bisa bertindak tanpa ada tekanan dari siapapun.

ALI AKHMAD




Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

6 jam lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

17 jam lalu

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

1 hari lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

1 hari lalu

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

Seperti halnya di AS yang punya layanan darurat 911, Pemerintah Indonesia juga punya nomor yang bisa dihubungi untuk mendapat bantuan saat kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

3 hari lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

4 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

4 hari lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

4 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya