Hasyim Muzadi Mengajak Warga NU Melupakan Pertikaian

Reporter

Editor

Kamis, 2 Desember 2004 10:02 WIB

TEMPO Interaktif, Boyolali: Sesaat setelah dinyatakan sebagai Ketua Tanfidziah PB NU periode 2004-2009 dalam Muktamar-ke 31 di Asrama Haji Donohudan Boyolali, KH Hasyim Muzadi meminta agar semua muktamirin melupakan hal-hal yang tidak baik di hari-hari belakangan ini, khususnya selama muktamar. Hasyim juga meminta agar semua pihak melupakan pertikaian, perselisihan, isu dan manuver serta tuduhan dan fitnah. "Lupakan hal-hal yang menyakitkan itu dan mari semuanya saling bekerja sama untuk kebangkitan NU," kata Hasyim, Kamis (2/12). Menurut Hasyim, yang diperlukan NU saat ini adalah pelayan bukanlah penguasa terhadap warganya. Untuk mengangkat harkat martabat kaum dhuafa dan mustadzafin yang diperlukan NU adalah khadam bukan juragan. Hasyim meyakini organisasi NU sesungguhnya memiliki ajaran dan wawasan yang sangat hebat dan luhur. Hanya saja kehebatan dan keluruhan itu belum dapat dinikmati warga NU. "Organisasi NU itu bernazab bagus tetapi bernasib kurang bagus dalam sepanjang masa. Itu bukan karena pendahulu salah mengatur metodologi perjuangan tetapi karena orang NU belum sebaik NU sebagai ajaran. NU sebagai organ masih berjarak dengan NU sebagai ajaran. Mari kita NU kan kembali orang NU, dalam segi akidah, syariah, akhlak dan segi metode perjuangannya," kata Hasyim. Pengasuh pondok pesantren Al Hikam Malang ini tampak menitikkan air mata selama berpidato. Belasan banser menjaga ketat di depan meja pimpinan sidang yang ditempati Hasyim. Dengan nada optimis, Hasyim mengungkapkan keluhuran dan kehebatan NU akan dapat terlihat 5-10 tahun yang akan datang apabila orang-orang NU mau bekerja sama. Dia menyebutkan sejumlah prasyarat agar NU memberikan manfaat yang bisa dinikmati warganya. "Keiklhasan, persatuan, kerja keras, kepintaran, ketabahan, jaringan perjuangan dan tawakal. Kita juga harus mengakui sebagai organisasi agama, selama ini NU kurang memikirkan yang menciptakan agama, kurang memikirkan hanya untuk diri sendiri bukan untuk kebaikan bersama," kata dia. Imron Rosyid/Sohirin/Syaiful Amin - Tempo

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

45 menit lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya