Korban Investasi Emas Pertanyakan Duitnya

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 27 September 2013 05:48 WIB

Investasi Emas Bangkrut, Ratusan Nasabah Tuntut Pembayaran

TEMPO.CO , Bandung:Beberapa orang investor emas Virgin Gold Mining Corporation (VGMC) di Bandung mempertanyakan uang setoran modal dan pembayaran deviden tiap bulan yang berhenti sejak setahun lalu. Jumlah uang yang belum kembali berkisar jutaan hingga miliaran rupiah per orang (share holder).

Salah seorang perwakilan investor VGMC di Bandung, Rahmat Febrianto mengatakan, di wilayah Bandung dan sekitarnya, diperkirakan ada 15 ribu orang investor. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari petani, guru, tentara, polisi, dan dokter. "Petani ada yang menggadaikan lahan pertaniannya, dan guru menggadaikan sertifikat gurunya ke bank," katanya kepada Tempo, Kamis, 26 September 2013.

Tiap investor emas diwajibkan membeli saham 1000 lembar (lot) yang harganya sekitar Rp 17 juta. "Saya sendiri dan keluarga membeli 33 lot atau Rp 500 juta lebih," ujar dia. Investor lain ada yang menyetor hingga Rp 14 - 35 miliar. Dana yang dihimpun dari masyarakat itu untuk memodali penambangan emas di Panama, Amerika Selatan, juga di Afrika.

Awalnya, sebulan setelah ikut menyetor modal, investor mendapat pembayaran deviden tetap setiap bulan sebesar 0,1 ounce (oz) emas yang dikonversi ke kurs moneter sesuai harga spot emas waktu nyata dari setiap lot. Nilai deviden itu biasanya diterima investor sebesar Rp 1,6 hingga 1,7 juta per bulan. Besarannya pernah mencapai nilai tertinggi hampir Rp 2 juta saat harga emas naik pada Agustus 2012.

Uang deviden itu bisa diambil atau tetap disimpan untuk menambah jumlah lot. Namun pada Oktober 2012, kata Rahmat, pembayaran deviden ke rekening tabungan pemegang saham berhenti tanpa alasan yang jelas. 'Kami sekarang merasa tertipu," katanya. Dari hasil pelacakan mereka, kantor lembaga tersebut tidak berdiri resmi di Indonesia, tidak terdaftar atau mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan, dan kantornya di luar negeri berpindah-pindah tak jelas.

Pengamat ekonomi dari Universitas Padjadjaran Kodrat Wibowo mengatakan, bisa jadi perusahaan menghentikan pembayaran keuntungan karena merugi akibat harga emas yang terus menurun. Bisnis investasi, kata dia, tidak selalu menjanjikan keuntungan, tapi juga berisiko kerugian. Namun soal lembaga pengumpul modal yang tidak berizin, kata Kodrat, itu sudah jelas. "Pasti bodong, dan sulit minta jaminan kalau ada apa-apa seperti bangkrut," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 26 September 2013.

ANWAR SISWADI



Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul


Berita Terpopuler

Jokowi: Lurah Susan Tak Akan Dipindah
Ini Pengakuan Tersangka Penyekap Penjual Kopi
Ahok Tuding Ada Provokator Demo Lurah Susan
Perempuan Cantik di Seputar Narkoba
Demo Lurah Susan, Pengamat: Politik Dalih Agama





Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

12 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

18 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya