TEMPO.CO, Dompu - Bentrokan antara warga Desa Renda dan Desa Kandai Satu, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Senin siang, 23 September 2013, mengakibatkan dua polisi terkena panah dan seorang warga terkena lemparan batu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, bentrokan terjadi sejak pukul 10.30 WIT dan berlangsung di tapal batas kedua desa. Warga yang bertetangga desa tersebut saling serang menggunakan panah, senapan angin, tombak, dan batu.
Puluhan polisi yang tiba di lokasi kejadian tidak mampu melerai dua kelompok warga yang sudah saling serang tersebut. Selain mengakibatkan warga dan polisi terluka, puluhan rumah yang terletak di perbatasan dua desa itu rusak.
“Kami menangkap dua pelaku yang membawa senjata api rakitan,” kata Kepala Kepolisian Resor Dompu, Ajun Komisaris Besar Beni Basyir Wirawan, saat memimpin pengamanan.
Beni mengatakan, kondisi sudah mulai membaik meski masih terlihat beberapa warga menenteng senjata. “Situasi sudah bisa dikendalikan usai salat zuhur,” ujarnya.
Menurut Beni, bentrokan berawal dari perkelahian antar-remaja pada acara hiburan dua hari yang lalu. Saat itu, seorang warga RT 05 Desa Kandai Satu, Taufik, yang berboncengan sepeda morot dengan rekannya dihadang oknum remaja lainnya dari Desa Renda. Tak berapa lama, bentrokan pun tak terhindarkan.