TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Jaringan Anshorut Tauhid Son Hadi bin Muhadjir menanggapi santai rilis daftar hitam Amerika Serikat yang menyebutkan nama sejumlah terduga teroris dari Indonesia.
Ia menyebutkan, rilis dari negara tersebut tidak pernah bisa diklarifikasi. Menurut Son, awal 2012 lalu, Amerika juga pernah merilis daftar hitam tentang nama-nama yang disangkutpautkan dengan aksi terorisme.
"Tapi setiap kami minta bukti dan klarifikasi ke kantor kedubes, tidak pernah dilayani," kata Son saat dihubungi, Kamis, 19 September 2013.
Menanggapi rilis kali ini, kata Son, pihaknya tidak akan meminta klarifikasi apapun dari Amerika. "Secara lembaga, tidak akan kami gubris," kata dia.
Son menilai, Amerika selalu merilis sesuatu mendekati agenda yang akan berlangsung di Indonesia. Kali ini, kata dia, menyangkut kegiatan Asia-Pacific Economic Cooperation di Bali bulan Oktober 2013 mendatang.
Menurut Son, rilis tersebut sebagai tawar menawar bisnis keamanan jelas perhelatan APEC saja. Son juga menganggap rilis yang selalu dilakukan oleh lembaga otoritas keuangan sebagai hal yang aneh. "Harusnya kan lembaga keamanan," kata dia.