Universitas Airlangga Bangun Rumah Sakit Stem Cell  

Reporter

Selasa, 17 September 2013 15:59 WIB

Universitas Airlangga. TEMPO/Sunudyantoro

TEMPO.CO, Surabaya - Universitas Airlangga melalui Lembaga Penyakit Tropis berencana membangun rumah sakit khusus riset dan pengobatan di bidang stem cell. Direktur LPT Unair, Nasronuddin, menuturkan rencana ini sudah matang dan diharapkan bisa dimulai tahun depan.

"Tahun 2014 mulai dikerjakan, tapi saya enggak tahu tanggal dan bulannya. Kami ingin meningkatkan potensi peneliti," kata Nasronuddin seusai tasyakuran penghargaan Prayogasala dari Kementerian Riset dan Teknologi di gedung LPT Unair, Selasa, 17 September 2013.

Nasronuddin mengatakan, pihaknya berharap ada investor dalam negeri yang bersedia menyokong investasinya. Menurut dia, Korea sebetulnya berkeinginan mendanai proyek tersebut, tapi Unair lebih berharap pada investor dalam negeri karena proyek ini tergolong strategis sekaligus menjanjikan. “Indonesia saya kira mampu,” kata Nasronuddin.

Disinggung keterlibatan konglomerat Chairul Tanjung, ia enggan menjawab gamblang. Chairul Tanjung adalah salah satu anggota wali amanah Unair dan sempat mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Unair pada 26 Agustus lalu. Setelah menggondol gelar itu, Chairul sempat mengunjungi LPT Unair. Hanya saja, Nasronuddin memastikan bangunan rumah sakit stem cell berdiri di antara Rumah Sakit Pendidikan Unair dan LPT Unair dengan konsep bentuk lorong bertingkat.

Ambisi ini seiring keluarnya SK dari Kemenkes yang menyatakan Unair dan Kota Surabaya sebagai pusat riset dan pengobatan stem cell di Indonesia. Kementerian BUMN, kata ia, juga siap mendukung dengan memproduksi massal hasil riset LPT Unair yang sudah terbukti khasiatnya.

Selain itu, Kementerian BUMN akan memberikan dana hibah senilai Rp 4,5 miliar dalam bentuk peralatan penelitian kepada kelompok riset stem cell di LPT Unair. Mitra bisnis BUMN juga turut menyumbang peralatan riset stem cell senilai Rp 670 juta. Pihaknya hanya menyediakan clean room dan laboratorium saja. Kini, Narsonuddin meminta pada rektorat segera menambah SDM sebagai teknoprenuer dan marketing-nya. Pada Januari 2014, sebagian alat-alat itu datang dan stem cell segera diproduksi massal.

Skemanya, bibit stem cell dari LPT Unair dan PT Kimia Farma ditunjuk sebagai pabrik yang bertugas menggandakannya. Tahap awal, stem cell yang diproduksi massal bagi pengobatan tendon, tulang hancur, keganasan, dan kecantikan. Stem cell untuk diabetes dan stroke, kata Nasron, juga sudah dilirik untuk diproduksi massal. Menurutm dia, terapi stem cell adalah salah satu pengobatan masa depan dan suatu inovasi medis di dunia kesehatan.

Pengobatan stem cell adalah upaya transplantasi dengan menggunakan sel induk tubuh sendiri. Sel induk ditanamkan ke berbagai organ tubuh yang sakit sehingga terjadi regenerasi dan menggantikan bagian sel yang rusak.

Produksi stem cell LPT Unair sudah diterapkan ke manusia dengan menggandeng Pusat Kedokteran Regeneratif dan Stem Cell RSUD dr Soetomo. Ia mengaku banyak permintaan stem cell ini dari dokter-dokter di Indonesia, tapi pihaknya belum mampu memenuhinya. "Karena keterbatasan alat produksi massal tadi, saya ingin terapi stem cell ini hanya Rp 5-10 juta saja. Ilmu harus bermanfaat bagi masyarakat, itu harapan saya," kata Nasronuddin.

Wakil Rektor I Unair, Achmad Syahrani, menuturkan segera memenuhi permintaan terkait tambahan SDM marketing dan technopreneur. Pihaknya juga menyambut antusias soal rencana membangun rumah sakit stem cell di lingkungan Unair. Setelah dikukuhkan sebagai pusat riset unggulan nasional, Syahrani mendorong peneliti di National Health Center Unair terus berinovasi di bidang medis. "Kami libatkan juga peneliti bidang antropologi, dokter gigi, ekonomi, dan lainnya untuk kemajuan medis di Unair," ucapnya.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita Terpopuler:
Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya
Jokowi - Ahok `Menggoyang` Mal di Jakarta
Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?
Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat
Marzuki Alie: Konvensi Demokrat Itu Urusan Negara
Jalan Damai Munzir Almusawa di Kasus Mbah Priok



Berita terkait

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

7 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

10 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

10 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

16 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya