TEMPO.CO, Labuan Bajo - Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tahun ini telah menyiapkan lahan seluas 500 hektare untuk ditanami kedelai. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan kedelai di daerah ini.
"Lahan yang disiapkan adalah sawah tadah hujan milik petani setempat," kata Kepala Dinas Pertanian Manggarai Barat Angalinus Gapul di Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat, Senin, 16 September 2013.
Menurut Angalinus, lahan yang tersebar di tiga lokasi persawahan di Kecamatan Boleng biasanya dimanfaatkan petani untuk menanam padi, setelah itu baru ditanami kedelai. "Jika penanaman kedelai tersebut berhasil, daerah kami tidak akan mengalami kekurangan kedelai seperti sekarang,” ujarnya.
Saat ini kebutuhan kedelai di Manggarai Barat didatangkan dari daerah lain, sehingga gejolak harga di daerah lain turut mempengaruhi harga kedelai di Manggarai Barat. Kebutuhan kedelai terus meningkat, kata Angalinus, seiring dengan terus bermunculannya hotel berbintang di Manggarai Barat, khususnya di Labuan Bajo.
"Banyak hotel yang butuh kedelai, tapi mereka harus mendatangkannya dari luar daerah," ujar Angalinus. Ia menjelaskan, untuk menyukseskan program penanaman kedelai di lahan 500 hektare tersebut, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat.
Bantuan tersebut berupa bibit kedelai sekitar 200 ton. Sebab, Manggarai Barat tidak memiliki cukup dana untuk membeli bibit kedelai sebanyak itu. "Pemerintah pusat sudah berjanji menyiapkan benih kedelai. Tapi, sampai saat ini belum datang,” tutur Angalinus.
Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
20 November 2023
Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, mengatakan tren kenaikan harga kedelai ini akan berlanjut hingga Desember.