Pemilik Rumah Kuno Yogya Minta Status Cagar Budaya  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 9 September 2013 18:35 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta didesak untuk segera menetapkan puluhan rumah kuno milik pribadi di kawasan Kotabaru sebagai bangunan cagar budaya. “Kami sudah kecolongan tahun 2002 lalu, jangan sampai ada lagi bangunan kuno dirobohkan karena sebenarnya Kotabaru bisa jadi aset wisata nostalgia,” kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kotabaru Ahmad Sugiarto, Senin 9 September 2013.

Menurut Ahmad, saat ini di wilayah Kotabaru ada 58 rumah kuno yang nasibnya terancam beralih fungsi jadi bangunan komersial. Rumah yang tersebar dari Jalan Suroto hingga sekitar lapangan SMA Negeri 3 Yogyakarta itu dibangun sekitar 1918.

Dia menjelaskan, pada 2002 lalu ada seorang ahli waris menjual rumah di Jalan Suroto. Pemilik baru merobohkan bangunan itu dan mendirikan bangunan baru. Setelah kasus itu, ahli waris membuat kesepakatan menjaga bangunan kuno di Kotabaru agar tak beralih fungsi. “Surat keputusan dari pemerintah kota akan membantu menjadi alat bukti untuk menolak upaya pengubahan bentuk dan fungsi bangunan, apalagi dirobohkan,” kata dia.

Apalagi saat ini kawasan Kotabaru telah berubah fungsi menjadi kawasan usaha. Perkembangan ini dikhawatirkan memicu pengalihan fungsi dan bentuk bangunan jika bangunan lama disewakan. “Seringkali rencana perobohan itu alasannya untuk mendapat fengshui yang bagus, tapi untung selama ini tak ada yang mengizinkan setelah ada komitmen menjaga,” kata dia.

Sugiarto mengatakan, dia kesulitan mendapat dukungan warga menjadikan Kotabaru sebagai kawasan wisata nostalgia. Padahal kunjungan turis asing meningkat. “Warga belum setuju semua. Jika jadi kawasan wisata nanti rumah mereka diinjak injak,” kata dia. Kesulitan lain, tingginya pajak bumi dan bangunan (PBB), yakni Rp 5-7 juta pertahun untuk kawasan dalam Kotabaru. Sedang di Jalan Jenderal Sudirman Rp 40 juta pertahun. “Kalau bisa, jika jadi cagar budaya jangan dipunguti pajak,” kata dia.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, dia akan mengkaji ketentuan peraturan soal cagar budaya. “Secara geografis memang Kotabaru masuk Kota Yogyakarta, namun karena posisi tanahnya di Sultan Ground, kami lihat dulu siapa yang berhak mengeluarkan SK,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani| Jokowi Capres?| Miss World| Penerimaan CPNS Suriah Mencekam

Berita Terpopuler:
Bagaimana Dul Mengendarai Mobil? Ini Kata Temannya
Tabrakan Jagorawi, Ada Catatan Fisika di Mobil Dul
Pesan Terakhir Salah Satu Korban Tabrakan Jagorawi
Kronologi Tabrakan Jagorawi Melibatkan Anak Dhani
2 Tweet Ahmad Dhani Setelah Tabrakan Jagorawi



Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

5 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya