Soekarwo dan Saifullah Yusuf. ANTARA/M Risyal Hidayat
TEMPO.CO, Surabaya-Calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf tak lantas menepuk dada meski hitung cepat sejumlah lembaga survei menyatakan mereka menang satu putaran di Pemilihan gubernur Jawa Timur 2013. KarSa memilih menunggu hasil perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur.
"Tetap menunggu hasil manual resmi KPU," ujar Soekarwo di rumah dinasnya Jalan Imam Bonjol, Surabaya, Kamis 29 Agustus 2013.
Sembari menunggu hasil resmi dari KPU, Soekarwo mengajak masyarakat untuk ikut mengikuti dan mencermati proses tabulasi dan penghitungan suara mulai dari TPS hingga ke KPU provinsi.
Tingginya perolehan suara KarSa melalui beberapa lembaga survei, menurut Soekarwo, menunjukkan bahwa program yang selama ini dibuat sudah sesuai. "Program yang kita laksanakan sudah on the track," kata Soekarwo.
Meski demikian, Soekarwo mengakui masih banyak kekurangan dari program dan kepemimpinannya selama lima tahun ini. Karena itulah, kemenangan KarSa menjadi mandat untuk melanjutkan dan memperbaiki program yang selama ini sudah berjalan.
Soal jumlah perolehan suara yang mencapai 48 persen dan selisih 9 persen dengan rival lawasnya Khofifah Indar Parawansa tidak dipersoalkan Soekarwo. "Selisih berapapun itu mandat yang diberikan kepada kami," ujarnya.
Saifullah Yusuf mengatakan dirinya tetap optimis memenangkan pemilu gubernur satu putaran. Meski begitu, dirinya tetap menunggu hasil perhitungan resmi. Setidaknya dari pengalaman, hasil perhitungan cepat tidak terlalu jauh berbeda dari hasil resmi KPU. "Setidak-tidaknya dapat gambaran apa yang selama ini kami prediksi tergambar di quick count," katanya.
Dari hasil perhitungan cepat, Gus Ipul melihat tim KarSa mampu memperbaiki keadaan. Pergerakan suara terlihat di Bojonegoro, Jember dan Malang. Di Jember dan Malang misalnya, pada 2008 lalu KarSa kalah suara. Sedangkan tahun ini, KarSa berhasil mendongkrak suara. Demikian pula di Bojonegoro. Selisih KarSa terpaut cukup jauh dengan pasangan pemenang di daerah itu pada 2008 lalu kini berkurang.
Terkait klaim pasangan calon lain yang tidak memenangkan KarSa, Gus Ipul menganggapnya wajar. Menurutnya, survei bisa dibuat siapapun. Tapi hasil perhitungan suara yang dilakukan selama ini dilakukan oleh lembaga lain agar lebih obyektif.
Kemenangan sementara KarSa ini disambut gembira oleh para pendukung. Sejumlah tamu silih berganti mendatangi rumah dinas KarSa untuk memberikan selamat. Puluhan relawan KarSa pun melakukan aksi cukur rambut sebagai ekspresi kegembiraan mereka.