Uang Palsu Di Bali Meningkat Pesat

Reporter

Editor

Senin, 8 November 2004 12:21 WIB

TEMPO Interaktif, Bali: Kasus peredaran uang palsu di Bali dalam sebulan terakhir, meningkat 353 persen. Data ini dikeluarkan Kantor Bank Indonesia Denpasar, Senin (8/11). "Dari temuan yang kami dapatkan, pada September lalu, terdapat 39 lembar uang palsu. Sedangkan pada Oktober 2004 meningkat tajam menjadi 138 lembar. Bulan November, hingga tanggal 8 ini, sudah kami temukan 54 lebar uang palsu," kata Kepala Kantor BI Denpasar Ketut Sanjaya, kepada wartawan di kantornya, Senin (8/11). Peningkatan jumlah uang palsu di Bali ini, diakui Sanjaya, cukup mengkhawatirkan. Tidak hanya secara kuantitas, tapi juga kualitas. "Kalau tahun-tahun sebelumnya, yang dipalsukan hanya pecahan Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu. Tetapi sekarang, uang plastik pecahan Rp 100 ribu juga sudah dipalsukan," katanya. September lalu, BI menemukan 24 lembar pecahan Rp 100 ribu yang dipalsukan dan 47 lembar pada OktoberMeski tren jumlah uang palsu terus meniungkat, pihaknya tetap berharap, khususnya menjelang Lebaran ini, jumlahnya menurun. "Kami sudah berusaha keras dengan melakukan sosialisasi ke hampir seluruh kabupaten di Bali. Kami sudah melatih para kasir super market, bank, hingga Lembaga Perkreditan Desa, untuk bisa membedakan uang asli dan palsu ini," katanya.Selain itu, pihaknya juga sudah mengajukan beberapa orang yang diduga sebagai pengedar uang palsu di Bali, ke pengadilan. "Dari 4 orang pengedar yang ditangkap polisi semuanya sedang disidangkan di Pengadilan Negeri Denpasar. Satu orang diantaranya, sudah divonis 5 tahun penjara," tambah Sanjaya. Raden Rachmadi - Tempo

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya