Bambang DH Minta Kadernya Waspadai Politik Uang
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Rabu, 21 Agustus 2013 18:13 WIB
TEMPO.CO, Kediri - Calon Gubernur Jawa Timur yang diusung PDI Perjuangan, Bambang Dwi Hartono, mengajak masyarakat mewaspadai operasi senyap yang dilakukan kubu calon inkumben. Pasangan inkumben, kata Bambang, memiliki peluang besar melakukan praktek politik uang di masa tenang demi mengatrol suara.
Di depan ratusan kader PDI Perjuangan yang menghadiri kampanyenya di Pasar Grosir Ngronggo, Kediri, Bambang mengatakan bahwa potensi kecurangan oleh pasangan calon inkumben (Soekarwo - Saifullah Yusuf) besar. "Hati-hati kecurangan yang dilakukan partai penguasa," kata Bambang, Rabu 21 Agustus 2013.
Hasil investigasi yang dilakukan partainya, kata Bambang, mencatat sedikitnya 138 kasus politik uang dari kubu calon inkumben yang ditebar di wilayah Madiun. Kasus itu sudah dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu.
Selain soal politik uang, menurut Bambang, kubu inkumben juga berpotensi melakukan upaya sistemik guna menjegal kandidat lain. Ini terbukti dengan hilangnya ratusan banner dan spanduk kampanye pasangan Bambang-Said Abdullah di sejumlah kota pada pertengan Juli lalu. Dengan berdalih melakukan penertiban, Panwas mencopoti atribut itu. "Padahal saat itu masih dalam tahap sosialisasi," kata dia.
Karena itu Bambang-Said mengajak seluruh kader PDI Perjuangan mewaspadai timbulnya praktek politik uang salama masa tenang 26-28 Agustus 2013. Biasanya, kata dia, nilai uang yang ditawarkan kepada masyarakat berkisar antara Rp 50.000 - 100.000 setiap pemilih. "Inkumben sudah biasa melakukan kecurangan sejak pilgub lalu," kata Bambang.
Penasihat tim pemenangan Soekarwo - Saifullah Yusuf, Martono, enggan menanggapi lontaran Bambang. Menurut dia, Soekarwo dan Saifullah sedang konsentrasi berkampanye. "Pernyataan-pernyataan seperti itu tidak perlu ditanggapi," kata Martono yang juga bekas Ketua Partai Golkar Jawa Timur.
HARI TRI WASONO