Sejumlah murid SMAN 3 menggelar unjuk rasa dan pernyataan sikap di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/4). Mereka menyerukan agar para pelajar yang akan menghadapi Ujian Nasional berani menempuh ujian dengan cara yang jujur. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Palembang - Rencana Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan untuk melakukan tes keperawanan atas siswi Sekolah Menengah Atas di kota itu, disambut rasa was-was.
Selasa 20 Agustus 2013, ketika ditemui Tempo, sejumlah murid sekolah menengah atas di sana mengaku tak paham mengapa pemerintah begitu bersikeras untuk mengetahui hal paling pribadi itu. Selain itu, mereka juga menilai rencana tes keperawanan tersebut mengancam hak mereka sebagai anak.
Ananda --bukan nama sebenarnya-- salah seorang siswi SMU favorit di Kota Nanas --begitu Prabumulih biasa disebut-- mengaku rencana tes keperawanan atas dirinya dan rekan-rekannya sesama siswi SMA membuatnya resah dan was-was. "Kami jadi takut ke sekolah," katanya.
Selain itu, Ananda juga mempertanyakan metode dan pelaku dari tes keperawanan tersebut. Salah-salah, kata dia, gadis-gadis remaja siswi SMA di Prabumulih justru menjadi obyek pelecehan seksual dari penyelenggaraan tes keperawanan ini. "Saya pribadi takut kalau kami justru menjadi objek pemeriksaan yang kami tidak tahu apa gunanya," kata Ananda.
Prediksi BMKG, Provinsi Sumsel 30 Hari Tanpa Hujan
26 Oktober 2019
Prediksi BMKG, Provinsi Sumsel 30 Hari Tanpa Hujan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Konferensi pers dengan awak media terkait perubahan iklim yang terjadi serta penanggulangan bencana karhutlah di Provinsi Sumsel.