Publik Lebih Suka Penentuan Ramadan Zaman Soeharto  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 18 Agustus 2013 15:13 WIB

Seorang petugas mengamati hilal lewat teropong di Helipad TNI AU, Malang, Jawa Timur (7/8). Sidang Isbat yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali telah menetapkan 1 Syawal 1434 H jatuh pada hari Kamis (8/8). TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan publik lebih suka dengan penentuan Ramadan pada masa Orde Baru. LSI menilai publik tak suka dengan hiruk-pikuk sidang isbat yang digelar pada era Reformasi.

"Pada era Soeharto, pemerintah tidak mengekspos terang-terangan sidang isbat," kata peneliti LSI, Rully Akbar, kepada wartawan di Jakarta, Ahad, 18 Agustus 2013.

Survei LSI menyatakan sebanyak 54,4 persen responden lebih suka penentuan Ramadan pada era Soeharto. Sebanyak 31 persen suka era Orde Lama Soekarno, dan hanya 14,4 persen yang suka dengan penentuan Ramadan era Reformasi.

Menurut Rully, publik menilai penentuan Ramadan era Reformasi adalah penentuan yang paling riuh. Peran pemerintah menggelar sidang isbat dan menentukan jatuh tempo Ramadan turut andil membuatnya menjadi riuh. "Heboh karena diekspos ke publik, publik juga semakin kritis," katanya.

Menurut survei, publik juga ingin penentuan awal puasa dan hari Lebaran biar ditentukan oleh masyarakat yang diwakili oleh organisasi-organisasi Islam berbagai aliran. Pemerintah tak perlu terlibat menyeragamkan penetapan awal puasa dan Lebaran.

Penelitian LSI menyatakan sebanyak 51 persen publik tak menginginkan keterlibatan pemerintah dalam sidang isbat. Sebaliknya, hanya 36,5 persen yang menginginkan keterlibatan pemerintah. "Hari Raya Lebaran adalah kepercayaan warga yang tak perlu dicampuri pemerintah," kata Rully.

LSI tak memetakan apakah mereka yang suka dengan metode hisab adalah masyarakat aliran Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama. Hal itu tak masuk dalam pertanyaan yang diajukan LSI kepada responden. "Kami memang tidak membeda-bedakan aliran atau kelompok dalam penelitian ini," kata Rully.

Penelitian LSI terkait penentuan Hari Raya Lebaran ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Penentuan responden dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin eror 2,9 persen. Penelitian dilakukan pada 13-14 Agustus lalu.

ANANDA BADUDU


Berita terkait

Makna Isra Miraj 1445 Hijriah dan Rekomendasi 30 Link Twibbon

8 Februari 2024

Makna Isra Miraj 1445 Hijriah dan Rekomendasi 30 Link Twibbon

Untuk memeriahkan Isra Miraj petang ini, berikut link twibbon untuk media sosial anda.

Baca Selengkapnya

Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

29 Mei 2023

Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

Nahdlatul Ulama Depok tengah fokus dalam pengembangan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan terutama madrasah.

Baca Selengkapnya

Mengkaji Islam dalam Ilmu dan Pengamalnya

31 Maret 2023

Mengkaji Islam dalam Ilmu dan Pengamalnya

Ilmu mengkaji Islam berkembang di timur tengah dan negara barat. Namun ihwal pengamalan patut belajar ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Diharapkan Jadi Referensi Keislaman Dunia

15 Maret 2023

Indonesia Diharapkan Jadi Referensi Keislaman Dunia

Indonesia tidak hanya negara muslim terbesar

Baca Selengkapnya

Hukum Puasa Ramadan Bagi Orang dalam Perjalanan Jauh

9 Maret 2023

Hukum Puasa Ramadan Bagi Orang dalam Perjalanan Jauh

Hukum puasa Ramadan bagi orang dalam perjalanan jauh adalah boleh dibatalkan atau diteruskan asalkan sesuai ketentuan. Simak hukum puasanya di sini:

Baca Selengkapnya

Pembakaran Al Quran Pernah Terjadi di 4 Negara Ini

25 Januari 2023

Pembakaran Al Quran Pernah Terjadi di 4 Negara Ini

Dunia sedang digemparkan oleh peristiwa pembakaran Al Quran yang dilakukan Rasmus Poludan di Swedia. Berikut daftar negara alami kejadian serupa.

Baca Selengkapnya

Ada Makam Keramat dalam Kebun Binatang Ragunan, Pusara Siapa?

24 Januari 2023

Ada Makam Keramat dalam Kebun Binatang Ragunan, Pusara Siapa?

Tak banyak orang tahu, ada makam keramat dalam kebun binatang Ragunan. Makam tersebut ternyata milik almarhum Syekh Sona Wijaya Sakti, siapakah dia?

Baca Selengkapnya

4 Manfaat Menghindari Gibah Selain Mahir dalam Bergaul

3 Desember 2022

4 Manfaat Menghindari Gibah Selain Mahir dalam Bergaul

Orang yang menjaga lisan dan menghindari gibah akan lancar dalam pergaulan dan mahir menjaga pertemanan.

Baca Selengkapnya

10 Agama Terbesar di Dunia 2022 Berdasarkan Jumlah Pengikutnya, Islam ke Berapa?

23 November 2022

10 Agama Terbesar di Dunia 2022 Berdasarkan Jumlah Pengikutnya, Islam ke Berapa?

Berikut daftar 10 agama terbesar di dunia 2022 berdasarkan jumlah pengikutnya versi World Population Review

Baca Selengkapnya

4 Pandangan Masuknya Islam ke Nusantara

14 April 2022

4 Pandangan Masuknya Islam ke Nusantara

Ada berbagai pandangan yang menjelaskan masuknya agama Islam di Nusantara

Baca Selengkapnya