17 Tahun Pembunuhan Udin, Ini Kisah Keluarga

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 16 Agustus 2013 23:09 WIB

Majelis hakim menerima gugatan perdata dari Alinasi Jurnalistik Independen (AJI) atas pembunuhan wartawan Bernas, Udin, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, 26 Maret 2003. TEMPO/Lourentius EP

TEMPO.CO, Yogyakarta - Samsu Muin Harahap masih menyimpan banyak memori tentang teror mencekam yang dialami keluarganya 17 tahun lampau. Saat itu, salah satu adik Wartawan Bernas, Fuad Muhammad Syafrudin alias Udin, yang meninggal pada 16 Agustus 1996 setelah koma tiga hari akibat dihajar orang tak dikenal, tersebut belum lama mengenyam bangku kuliah.

"Bagi kami (keluarga Udin), tulisan-tulisan penak jamanku tho (Slogan bergambar wajah Soeharto dengan tagline "Piye Kabare? Penak Jamanku Tho?") tidak benar. Tetap enak sekarang (pasca reformasi)," kata Muin. Dia mengatakan ini ketika mengenang kakaknya di sela ziarah ke makam Udin yang digelar Koalisi Masyarakat Untuk Udin (K@mu) untuk memperingati 17 tahun pembunuhan Wartawan Harian Bernas itu di Kompleks Pemakaman Dusun Gedongan, Desa Trirenggo, Bantul pada Jumat, 16 Agustus 2013.

Muin belum lupa, di hari ke-97 pasca Udin meninggal, ada 30-an massa memakai tutup muka dan membawa senjata tajam menggeruduk rumahnya. Rombongan massa itu memang tidak menyerbu rumah keluarga Udin. Mereka hanya berkali-kali menggeber raungan gas motor di jalanan depan halaman rumah keluarga Udin. "Itu salah satu teror paling mencekam bagi kami," ujar Muin.

Menghadapi teror itu, Muin dan dua saudaranya hanya berdiri di depan rumah sambil menenteng senjata tajam. Meskipun di dalam rumahnya puluhan kerabat dan tetangga keluarga Udin juga bersiaga, mereka tidak berniat keluar dari pekarangan untuk menyerbu massa itu. "Banyak teman mewanti-wanti agar tidak keluar pekarangan rumah begitu ada massa datang. Khawatirnya, sekali kami keluar, langsung bisa dipidanakan dengan tuduhan penghadangan," kata Muin.

Saking seringnya teror datang, Muin dan kerabatnya terpaksa giliran berjaga pada malam hari di sekitar gerbang masuk kampung yang menjadi satu-satunya akses menuju rumah Udin dari jalan raya. Kata Muin mereka biasa memantau situasi saat malam dari kompleks pemakaman tempat Udin dikubur, yang tak jauh dari gerbang kampungnya. "Kami pantau orang mencurigakan yang keluar masuk kampung dan mengabarkannya ke rumah dengan alat radio amatir," ujar dia.

Muin mengaku tidak ingat lagi berapa lama keluarganya menghadapi situasi mencekam seperti itu. "Waktu itu, saya sampai terbiasa tidur merangkul pedang," ujar dia.

Bagi Muin, pengalaman pasca Udin terbunuh itu merupakan bukti negara pernah tidak memberikan perlindungan kepada keluarganya. "Kami pernah tidak menerima perlindungan dari negara, sekaligus belum diberi keadilan huum hingga kini," kata dia.

Menurut Muin keluarganya tidak hanya mengalami teror pasca kakaknya meninggal, tapi juga indikasi manipulasi hukum oleh aparat negara. Hingga kini, dia menganggap polisi sebenarnya sudah memiliki cukup bukti untuk menangkap semua pelaku pembunuh Udin.

Istri Udin, Marsiyem, kata Muin, sudah memberi keterangan sketsa wajah semua tamu yang mendatangi rumahnya beberapa saat sebelum Wartawan Bernas itu roboh bersimbah darah pada 13 Agustus 1996. Namun, polisi justru menetapkan Iwik sebagai tersangka sehingga memunculkan kesimpulan pembunuhan Udin berlatar perkara perselingkuhan. "Jelas-jelas bukan dia (Iwik), kami yakin kang Udin dibunuh karena berita-beritanya," ujar Muin.

Menurut Muin, meski telah berlarut belasan tahun hingga kasusnya terancam kedaluwarsa pada 16 Agustus 2014 mendatang, keluarga Udin tetap menuntut keadilan. Harapan ini, kata dia tak pernah surut meski ayah Udin, Wagiman telah meninggal dan ibunya, Mujilah, tutup usia beberapa bulan lalu. "Tapi, melihat respon kepolisian selama ini, mungkin hanya keajaiban yang bisa membuat kasus kakak saya tuntas," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Topik terhangat:
Suap SKK Migas
| Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Arus Balik Lebaran


Terpopuler:
Hal Paling Ganjil Sebelum Sisca Yofie Tewas

Penyebab Kasus Rudi Rubiandini Versi Jusuf Kalla

SBY Pidato Kenegaraan dan RAPBN 2014

Ini Komentar Ketua PPATK M. Yusuf Soal Suap Migas

Saksi: Sisca Yofie Diseret dengan Tangan

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

40 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

40 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

41 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya