TEMPO.CO, Jakarta - Polisi sudah lama menjadi sasaran penjahat. Untuk menghadapi serangan penjahat yang muncul setiap saat, polisi perlu mengatur strategi menghadapinya. Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane, sudah saatnya polisi menerapkan status siaga 1 untuk melawan penjahat yang sering menembak anggota kepolisian.
"Polisi Daerah Metro Jaya sudah seharusnya menerapkan status siaga 1," ujar Neta, Rabu, 7 Agustus 2013. Selain penembakan terhadap anggota Kepolisian Sektor Cilandak, Ajun Inspektur Satu Dwiyatna, di Jalan Raya Otista, Ciputat, pada subuh tadi, IPW mencatat berulang kali kasus penyerangan terhadap polisi dalam kurun satu bulan terakhir di Jakarta.
Di antara kasus serangan itu adalah penembakan terhadap Ajun Inspektur Dua Patah Satiyono di Cirendeu, Jakarta Selatan, dan perampokan polisi di Kemayoran. Empat pelaku perampokan menyerang polisi dengan golok. Kemudian ada upaya perampasan sepeda motor, tapi gagal setelah salah seorang pelaku berhasil dilumpuhkan dengan tembakan.
Fenomena nekat ini muncul sejak tiga tahun terakhir karena polisi makin tidak memiliki wibawa di hadapan masyarakat. Anggota kepolisian juga dinilai kurang terlatih sehingga lengah saat mendapatkan serangan. IPW belum melihat adanya kaitan tiga kasus penyerangan terhadap polisi dengan kasus bom di vihara. Menurut dia, keempat kasus ini kecil kemungkinan dilakukan kelompok yang sama.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Lainnya:
Ahok: Kelas Melarat dan Konglomerat Punya Oknum
Ahok III: Lebih Baik Didik Rakyat Taat Konstitusi
Gereja di Tebet Dilempar Molotov
Ahok II: Jakarta Bukan Sulap Lampu Aladin
Ini Tiga Napi Cipinang yang Diduga Buat Narkoba
Berita terkait
Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka
27 Juli 2023
Mabes Polri akhirnya buka suara soal kasus penembakan sesama polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor. Dua anggota Polri ditangkap.
Baca SelengkapnyaBeredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya
14 Juli 2022
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendatangi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri untuk memberikan dukungan dalam kasus penembakan.
Baca SelengkapnyaProfil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam
14 Juli 2022
Seno Sukarto kesal lantaran polisi tidak berkomunikasi dengannya saat memeriksa kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
Baca SelengkapnyaKronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel
12 Juli 2022
Polisi juga mengirimkan tim psikologi untuk memberikan terapi psikologi terhadap orang yang ada di TKP, termasuk istri Kadiv Propam Polri.
Baca SelengkapnyaPenembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti
12 Juli 2022
Barang bukti yang ditemukan di TKP penembakan polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu akan dibawa ke laboratorium forensik.
Baca SelengkapnyaCatatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat
28 Desember 2021
Komnas HAM saat ini memprioritaskan agar para pengungsi bisa kembali ke desa mereka di Maybrat.
Baca SelengkapnyaKasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat
27 Oktober 2021
Direskrimum Polda NTB Kombes Hari Brata mengatakan anggota polisi Brigadir Kepala MN menembak Brigadir Satu HT, dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaPolisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco
2 Juni 2021
Seorang polisi di Manila, Filipina, diduga menembak mati seorang rekannya setelah dia kalah dalam adu panco.
Baca SelengkapnyaPenembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol
13 April 2021
Bukti rekaman penembakan pria kulit hitam bernama Daunte Wright menunjukkan polisi salah mengambil alat setrum dan malah mencabut pistol.
Baca SelengkapnyaAda Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua
13 Agustus 2019
Briptu Hedar ditemani seniornya di kepolisian berkendara menuju Kampung Usir.
Baca Selengkapnya