SBY Minta WNI di Mesir Dilindungi

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 1 Agustus 2013 19:21 WIB

Sejumlah mahasiswa membentangkan poster gabungan solidaritas menentang kudeta dan dalam aksi Unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Mesir di Jakarta, (28/07). Mereka menuntut pembebasan Mohammed Morsi dan seluruh pendukungya. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan telah menerima instruksi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ihwal nasib warga negara Indonesia yang terjebak dalam gejolak politik di Mesir. "Beliau menekankan perlunya perlindungan warga negara Indonesia," kata Marty, di kantornya, Kamis, 1 Agustus 2013.

Dalam rangka itu, ia menambahkan, Presiden SBY meminta Kedutaan Besar RI di Mesir benar-benar memastikan perlindungan warga Indonesia di sana. Marty pun menegaskan jajarannya bakal memberikan perlindungan kepada WNI.

Menurut Marty, pemerintah telah menyampaikan keprihatinan atas situasi yang terjadi di Mesir, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. "Bisa dikatakan seandainya pihak-pihak terkait tidak menunjukkan sikap menahan diri, bisa dianggap Mesir berada di ambang konflik yang lebih dahsyat lagi," ucap dia.

Marty mengatakan, pemerintah berharap semua pihak di Mesir bisa melakukan kompromi serta mementingkan kembalinya demokrasi dan konstitusi. "Indonesia bukan negara yang tanpa pengalaman," katanya. "Kita juga pernah seperti ini, 10-15 tahun yang lalu, prosesnya bergulir relatif jauh lebih baik."

Adapun Kementerian Luar Negeri hingga kini belum memutuskan untuk memulangkan warga negara Indonesia yang berada di tengah gejolak politik di Mesir. "Kami tidak akan gegabah untuk mengeluarkan sebuah statement, misalnya menarik WNI dari Mesir," kata Marty.

Alasannya, menurut Marty, berkaitan dengan hubungan Indonesia terhadap Mesir. "Kita kan juga sering merasakan, di masa lalu, ketika kita ada masalah, lalu ada satu negara mengeluarkan travel advisory, kan rasanya kurang pas," ujar dia.

Kendati begitu, pemerintah telah mengeluarkan imbauan kepada warga Indonesia di Mesir. "Kami mengimbau kepada WNI agar menghindari kumpulan massa, apalagi ikut demonstrasi," ucap Marty. Ia memastikan situasi di Mesir dan keamanan warga Indonesia tetap terus dipantau pemerintah.

Kementerian Dalam Negeri Mesir, Rabu, 31 Juli 2013, mengeluarkan pernyataan yang memberikan kuasa penuh kepada aparat kepolisian untuk membersihkan para demonstran, pendukung presiden terguling Muhammad Mursi, dari jalanan karena dianggap telah mengancam keamanan nasional.

PRIHANDOKO
Topik terhangat:
Ahok vs Lulung
| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri

Berita lainnya:
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011

Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal

Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar



Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

15 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya