Harga Kedelai Naik, Ukuran Tempe Mengecil  

Reporter

Senin, 29 Juli 2013 14:54 WIB

Pekerja kembali membuat tahu bungkus pasca mogok produksi selama tiga hari di sentra tahu Cibuntu, Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/7). Produsen tahu kini memiliki posisi tawar lebih baik setelah Pusat Koperasi Tahu & Tempe Indonesia menyerukan untuk menaikan harga di kisaran 20 sampai 25 persen. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Parepare - Selama Ramadan, permintaan akan tempe dan tahu semakin tinggi di Kota Pare Pare, Sulawesi Selatan. Meski permintaan meningkat, produsen tempe dan tahu tak bisa memproduksi panganan itu dalam ukuran normal. Alasannya, kenaikan harga bahan bakar minyak telah mendongkrak harga kedelai.

"Kami pun terpaksa mengurangi ukuran tempe dan tahu," kata Munira, pengusaha tahu Kampung Cempae, Kelurahan Wattang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Senin, 29 Juli 2013. "Harga jual tempe juga kami naikan, dari Rp 1.000 menjadi Rp 2.500 per buah."

Setelah pemerintah menaikan harga BBM, Munira melanjutkan, harga kedelai impor dan lokal juga ikut naik. Biasanya, kedelai impor bisa dibeli dengan harga Rp 6.000 per kilogram. Namun, sekarang Munira harus merogoh kocek hingga Rp 8.000 per kilogram. Sementara harga kedelai lokal naik dari Rp 5.000 per kilogram menjadi Rp 6.000 per kilogram.

Produsen tahu dan tempe yang lain, Suryana, mengatakan harga kedelai lokal memang lebih murah ketimbang kedelai impor. Namun secara kualitas, kedelai impor lebih unggul. Sementara kedelai lokal pada umumnya banyak yang rusak, warna kehitam-hitaman, berukuran kecil, dan berdaya tahan rendah. Hanya bertahan satu hari, kemudian rusak. "Jadi kedelai impor lebih dominan digunakan sebagai bahan baku dibanding kedelai lokal yang cepat membusuk."

Pada Ramadan ini, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kota Pare Pare menggelar pasar murah di 22 kelurahan selama tiga hari. Kata Kepala Dinas, Amran Ambar, komoditi yang paling dicari pengunjung pasar murah adalah minyak goreng kemasan. Untuk produk ini, pasar murah menawarkan harga Rp 15.000 per 2 liter. Harga yang jauh lebih murah ketimbang di pasaran yang mencapai Rp 23.000 per 2 liter. "Untuk pasar murah ini, kami menyediakan ribuan liter minyak goreng kemasan," kata Amran.

SUARDI GATTANG

Topik Terhangat
Gempuran Buku Porno| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Bursa Capres 2014

Berita lain:
Dugaan Keterlibatan Hakim Diusut dalam Kasus Mario

KPK Akui Kubu Hotma Ngga Sreg Ada Penggeledahan
Sidang MA Terbuka, DPR: Bohong!

Berita terkait

Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam

27 September 2023

Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam

Harga komoditas di Pasar Tradisional Kota Makassar melonjak naik.

Baca Selengkapnya

Deretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha

12 Juni 2023

Deretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha

Berdasarkan laporan perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok awal Juni 2023 ini, disebutkan ada 4 yang naik menjelang Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

11 Februari 2023

Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

Presiden Jokowiakan berikan insentif hingga Rp 15 miliar kepada pemerintah daerah yang berhasil menjaga tingkat inflasi. Ini penyebab inflasi.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi

6 Februari 2023

BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi

Menteri Airlangga menanggapi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 yang masih ditopang oleh harga komoditas.

Baca Selengkapnya

BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

1 Februari 2023

BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

Kepala BPS Margo Yuwono mengingatkan para pemangku kepentingan untuk memperhatikan stok dan distribusi pangan untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

14 Januari 2023

Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

Harga emas menguat tajam mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, didorong ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.

Baca Selengkapnya

Ganjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar

13 Januari 2023

Ganjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pemangku kebijakan lebih disiplin memantau pergerakan harga kebutuhan pokok.

Baca Selengkapnya

Resesi Global Kian Dekat, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

27 September 2022

Resesi Global Kian Dekat, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Ekonom senior Center Of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menjelaskan masih ada kemungkinan Indonesia terkena dampak dari resesi global.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Naik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Ikut Naik

23 September 2022

Harga BBM Naik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Ikut Naik

Sejumlah pedagang di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur setelah harga BBM naik, harga sejumlah jenis beras di sana ikut naik

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Masih Rendah, Peneliti Ingatkan Harga Stabil Tapi Tak Terjangkau

2 September 2022

Daya Beli Masyarakat Masih Rendah, Peneliti Ingatkan Harga Stabil Tapi Tak Terjangkau

CIPS menyebutkan tingginya harga beberapa komoditas pangan akan semakin melemahkan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya