TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Joko Suyanto menduga kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta, Medan, disebabkan oleh kemarahan para napi yang kecewa lantaran tersendatnya pasokan air dan listrik.
"Gardu rusak selama beberapa hari ini," ujar Joko ketika menggelar konferensi pers di kantornya, Jumat, 12 Juli 2013.
Menurut Joko, listrik padam karena gardu yang dioperasikan untuk wilayah sekitar Tanjung Gusta terbakar. Petugas LP, lanjut dia, mengatasi kendala listrik ini dengan menyalakan genset. "Namun, kapasitas genset tidak mencukupi, " ujarnya.
Penghuni Lapas yang melebihi kapasitas, menurut Joko, memperparah kondisi di lapangan. Ia mengatakan, LP yang seharusnya diisi 1.054 orang malah dijejali 2.600 narapidana.
Konferensi pers juga dihadiri oleh Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana, Kepala BNPT, Ansyad Bai, serta Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Joko Suyanto juga mengatakan, hanya fasilitas kantor yang rusak parah, sedangkan penjara dalam kondisi baik.
Kerusuhan pecah di LP Tanjung Gusta kemarin malam. Kejadian bermula ketika narapidana protes karena kehabisan air, menyusul mati listrik jelang buka puasa. Senior Manajer Humas PLN Bambang Dwiyanto mengakui aliran listrik LP sempat terputus sejak Kamis pukul 09.00 akibat kerusakan kabel di gardu listrik terdekat.
Narapidana kini mengaku kelaparan.
FAIZ NASHRILLAH