Gaji Tak Dibayar, ABK Minta Tanggung Jawab Jumhur

Reporter

Selasa, 9 Juli 2013 14:02 WIB

Kepala BNP2TKI, M. Jumhur Hidayat. ANTARA/ Ujang Zaelani

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan bekas anak buah kapal yang tergabung dalam Solidaritas Anak Buah Kapal (ABK) Trinidad dan Tobago hari ini mendatangi kantor Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) di Cawang, Jakarta Timur. Mereka meminta perlindungan dan tanggung jawab pemerintah melindungi hak mereka saat bekerja di luar negeri.

"Kami ingin pemerintah membantu kami mempertemukan dengan perusahaan dan menjamin hak kami terpenuhi," kata koordinator aksi, Imam Syapii, di depan kantor BNP2TKI, Selasa, 9 Juli 2013.

Imam mengatakan bekas ABK yang datang ke BNP2TKI merupakan bagian dari 150-an ABK yang terlantar di Trinidad dan Tobago. Mereka dipulangkan oleh Kementerian Luar Negeri pada akhir 2012 dan awal 2013 lalu. Sejak pulang ke tanah air mereka belum berhasil mendapat satu rupiah pun gaji dari perusahaan yang mengirim mereka ke luar negeri. Perusahaan pengirim itu adalah PT Karltigo dan PT Bahana.

Saat berangkat ke luar negeri, Imam melanjutkan, para ABK juga dibekali Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang diterbitkan oleh BNP2TKI. Keabsahan kartu ini sudah dinyatakan oleh salah satu perusahaan asuransi. Namun sayangnya kartu jaminan BNP2TKI ini tak mencakup asuransi untuk para TKI. "Kartu ini menjadi tak berarti bagi kami, sehingga kami merasa tak mendapat perlindungan pemerintah sebagaimana diatur undang-undang."

Imam mengatakan selama berada di luar negeri dan bekerja di kapal, mereka tak mendapatkan haknya sebagai pekerja. Hingga pulang ke tanah air, mereka belum mendapatkan gaji dan bonus yang dijanjikan. "Kami berharap BNP2TKI memberi jaminan hak-hak kami terpenuhi."

Hingga kini para bekas ABK, masih berunjuk rasa di depan kantor BNP2TKI. Mereka masih menunggu Ketua BNP2TKI, Jumhur Hidayat yang masih ada acara di tempat lain. Jumhur melalui Direktur Advokasi dan Mediasi, Teguh Hendro Cahyono, menyatakan siap menemui para demonstran. (Baca: Ribuan TKI Mengamuk, Konsulat RI di Jeddah Dibakar)

IRA GUSLINA SUFA


Topik Terhangat
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh


Berita Terpopuler
Diperiksa Tiga Jam, Maharani Hanya 'Permisi'

Amien Rais: Prabowo-Hatta Kombinasi Menarik

Bos Sanex Steel Disebut Pernah Setor Anas 5 Miliar

SBMPTN UGM tolak 62.088 Calon Mahasiswa

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

16 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

11 November 2023

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.

Baca Selengkapnya