Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (kedua kiri) bersama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo, Sekretaris Fraksi Partai Hanura Saleh Husin (kanan) dan anggota fraksi Syarifuddin Sudding (kiri). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto-Hary Tanoesoedibjo mengaku menghiraukan hasil survei saat memutuskan maju pada Pemilu 2014 mendatang.
"Untuk berangkat jadi calon presiden, kami tidak berangkat dari hasil survei yang macam-macam itu," kata Wiranto usai deklarasi pencalonan mereka di hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Selasa 2 Juli 2013.
Wiranto mengklaim keputusan mengajukan dia dan Hary, pemilik grup media MNC, berdasarkan keinginan rakyat. "Rakyat menginginkan partai yang bersih, Hanura bersih. Tidak ada kader Hanura yang terlibat korupsi," katanya.
Kendati mengabaikan hasil survei, Wiranto tetap memperhatikan hasil-hasil kajian lembaga survei, terutama yang membahas keterpilihan partai. Ia mengklaim Partai Hanura selalu berada di urutan empat teratas. "Elektabilitas kami saat ini 7,2 persen," katanya.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.