TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pendidikan Nasional A. Malik Fadjar meresmikan peluncuran Televisi Edukasi (TV-E) untuk mendukung efektivitas program-program pendidikan nasional, Selasa (12/10). Televisi ini selain akan menyiarkan berbagai program pendidikan mulai dari prasekolah hingga pendidikan tinggi, juga informasi pendidikan dan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional. Malik mengatakan, kekecewaan terhadap maraknya program televisi yang tidak mencerminkan baiknya moralitas bangsa agar tidak dijadikan hambatan dalam membangun. "Tapi sebagai tuntutan untuk mengubah komunikasi global untuk mengelola pendidikan," tuturnya. Ia menyambut baik atas adanya TV-E ini, karena dengan komunikasi pendidikan jarak jauh dapat kembali terselenggara. "Setelah yang pertama kali dilakukan pada tahun 1950 di Bandung," katanya.Ia menyadari masih banyak hal yang harus diperbaiki dalam penyelenggaraan TV-E, tapi ini awal proses panjang pembangunan pendidikan yang bagus. Ke depan, kata dia, TV-E akan disalurkan ke pesantren, pusat kegiatan belajar, universitas terbuka, dan institusi lainnya yang mendukung proses pendidikan. "Seperti slogannya, yaitu santun dan mencerdaskan," ujarnya. TV-E yang dikembangkan oleh Pustekkom Depdiknas dan unit kerja di lingkungan Depdiknas menggunakan satelit digital yang langsung diterima di sekolah, kampus atau rumah dengan fasilitas antena parabola. Selain dengan stasiun televisi lokal, TV-E bekerja sama dengan operator televisi kabel. RR. Ariyani - Tempo
Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.