Pembagian Kartu BLSM di Maros Bermasalah

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 26 Juni 2013 16:45 WIB

Warga memenuhi kantor Pos untuk mendaftar pengambilan BLSM di Muara Angke, Jakarta Utara, (24/6). Menurut data yang diriis LSI sekitar 70 persen responden meragukan ketepatan sasaran penyaluran BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Maros - Pembagian kartu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Maros mendapat banyak protes dari warga. Sejumlah warga protes karena namanya tidak tercatat dalam daftar sebagai penerima BLSM, padahal mereka merasa layak mendapat bantuan. "Sejak pagi tadi sudah puluhan warga memprotes kami," kata Ketua Assosiasi Pemerintahan Desa Kabupaten Maros, Azis, Rabu, 26 Juni 2013.

Menurut Azis, kondisi tersebut terjadi karena data yang disampaikan Badan Pusat Statistik Maros ke pemerintah pusat tidak akurat. Selain itu data BPS yang diambil pada 2011 itu juga tidak mengacu pada data terkini yang dimiliki oleh setiap desa. "Hal itu yang membuat kekacauan di masyarakat saat kartu itu dibagikan saat ini," katanya.

Seperti yang terjadi di Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, dari 400 keluarga miskin hanya 36 keluarga yang mendapat kartu BLSM. Karena itu Azis meminta supaya pembagian kartu dihentikan sementara. "Jika terus dibagikan maka dampaknya akan terjadi konflik sosial," katanya.

Hal senada yang dikatakan Kepala Desa Jenetaesa, Hasanuddin Taranjang. Dari 348 keluarga yang masuk kategori miskin hanya hanya 302 warga yang masuk daftar penerima BLSM. Pembagian BLSM di juga banyak yang salah sasaran. Keluarga Hasanuddin Taranjang yang tidak tergolong keluarga miskin justru mendapat BLSM. "Saya kepala desa tapi malah masuk daftar penerima BLSM, padahal ada puluhan warga lain yang lebih berhak tapi tidak masuk daftar," katanya. Hasanuddin menyatakan akan menyerahkan kartu yang diterimanya ke warga lain yang lebih layak menerima.

Kepala Seksi Bagian Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros, Andi Dewan mengatakan kondisi tersebut terjadi karena data yang digunakan dalam pembagian BLSM itu adalah data BPS 2011. Sehingga sangat mungkin terjadi perubahan kondisi ekonomi warga dalam rentang dua tahun ini. Meski begitu ia membantah bahwa kesalahan ada dipihak BPS "BPS hanya melakukan pendapingan dan verifikasi kebenaran datanya."

JUMADI
Terhangat:
Ridwan Kamil
| Razia Bobotoh Persib| Puncak HUT Jakarta| Penyaluran BLSM| Ribut Kabut Asap


Baca Juga:

McDonalds Telah Menghapus Menu Makanan Halal

PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu

Mabes: Dua Polisi Tertangkap Bawa Rp 200 Juta

Ahok Kecewa dengan PKL

Mahdiana Kenalkan Djoko Susilo sebagai Andika

Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan

Laga Persib Vs Persija Bakal Dilarang di Jakarta



Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

11 menit lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

15 menit lalu

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.

Baca Selengkapnya

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

23 menit lalu

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

Xiumin kemudian menyapa penonton dari balik layar. "Hey, yo! Halo," kata dia. Seketika sorakan penonton kembali menggema dan memenuhi ruangan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

26 menit lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

29 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

38 menit lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

38 menit lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

46 menit lalu

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

46 menit lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

47 menit lalu

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

Abidzar menanggapi komentar julid netizen yang mempersoalkan tato palsu dan adegan menggendong perempuan di video barunya.

Baca Selengkapnya