"Ada Surat Mundur Mahasiswa S-3 Rektor Mulawarman"
Editor
Istiqomatul Hayati
Sabtu, 22 Juni 2013 21:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta- Rahmat Gunawan, dosen Kimia Fakultas MIPA Universitas Mulawarman yang mempersoalkan ijazah doktoral Rektor Universitas Mulawarman Zamruddin Hasid mengklaim memiliki bukti. “Berupa surat pengunduran dirinya sebagai mahasiswa strata 3 Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman pada 26 Maret 2010,” kata dia kepada Tempo, Sabtu, 22 Juni 2013.
Dengan surat pengunduran diri sebagai mahasiswa S-3 itu, kata Rahmat, Zamruddin yang kala itu menjabat Dekan Fakultas Ekonomi bisa mencalonkan diri sebagai rektor lantaran Senat Universitas mensyaratkan calon rektor tidak boleh berstatus mahasiswa. Surat pengunduran itu dijawab Rektor Universitas Mulawarman Ariffien Bratawinata sehari sesudahnya.
Pada Agustus 2010, Zamruddin dilantik menjadi rektor baru. “Pada Oktober 2010, keluar Peraturan Pemerintah yang menyatakan bahwa jabatan rektor minimal berpendidikan doktor,” kata Rahmat. “Tiba-tiba pada Februari 2011, ada sidang promosi doktornya dan dinyatakan lulus cumlaude dengan masa studi 1 tahun 11 bulan, di luar waktu normal masa studi strata 3,” katanya.
Ijazah kelulusan doktor itu ditandatangani Zamruddin sendiri selaku Rektor Universitas Mulawarman dan Direktur Program Pasca Sarjana Abubakar M. Lahpie pada 26 Februari. “Dapat dibayangkan saat beliau rektor, beliau juga berstatus mahasiswa di tempat yang sama,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, pada Rabu dan Jumat, 19 dan 21 Juni 2013 kemarin, ia dipanggil dalam Pra-Sidang Komisi Etika Senat Universitas Mulawarman. Ia dianggap telah mencemarkan nama baik lembaga dan fitnah terhadap Zamruddin. “Saya diminta mencabut berita di Tempo.co pada 17 Juni 2013 tetapi saya menolak,” kata dia. Ia bahkan menyatakan siap menghadapi Sidang Komisi Etika,
Rahmat juga membantah memiliki dendam dengan Zamruddin yang pernah memarahinya saat mencalonkan diri sebagai Pembantu Dekan Fakultas MIPA Universitas MIPA. “Itu hal yang berbeda dan mengaburkan masalah,” kata doktor kimia ini.
Sebelumnya, Zamruddin mengatakan pernah memarahi Rahmat. “Dia itu mungkin sakit hati saya marahi,” katanya. Ia juga membantah gelar doktornya palsu.”Saya dapat gelar itu benar-benar kuliah,” katanya.
ISTIQOMATUL HAYATI