Warga Minta Pemerintah Kendalikan Harga Tak Wajar

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 19 Juni 2013 11:13 WIB

Pembeli memilih telur ayam ras yang dijual di pasar Klender, Jakarta Timur, Jumat (20/7). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Cianjur - Jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan bulan Ramadan, harga daging ayam potong dan telur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur naik. Warga meminta pemerintah dapat mengendalikan harga pada sejumlah bahan kebutuhan tersebut.

Berdasarkan pantauan, di Pasar Induk Cianjur (PIC), kenaikan harga daging ayam dan telur cukup tinggi. Harga daging ayam potong semula Rp 25.000 naik pada tiga hari yang lalu Rp 30.000 dan kini naik kembali menjadi Rp 32.000 per kilogram. Sedangkan harga telur juga terus naik, yang semula Rp 15.000, Rp 18.000, kini naik Rp 20.000 per kilogram. Bahkan, di tingkat eceran harga telur tembus Rp 21.000 hingga Rp 22.000 per kilogram.

"Setiap dua hari, barang dagangan terus naik," ujar Indra, 26 tahun, pedagang ayam potong di Pasar Induk Cianjur, Rabu 19 Juni 2013.

Dia mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga tersebut. Namun, hal tersebut biasa terjadi jelang Ramadan. Apalagi, ditambah dengan adanya rencana kenaikan harga BBM. "Kalau barang sih tetap mudah didapat, tapi harganya kemungkinan akan terus naik," katanya.

Dia berharap, pemerintah dapat mengendalikan kenaikan harga tersebut. Sebab, saat Ramadan dan Idul Fitri, harga berbagai kebutuhan pokok biasanya akan semakin melambung. "Kalau tidak dapat dikendalikan, harga ayam bisa tembus Rp 40.000 per kilogram," kata dia.

Khoirunisa, 25 tahun, pedagang telur di pasar yang sama mengatakan, selalu menerima protes dari para pembeli. Bahkan, tak sedikit pembeli yang akhirnya membatasi belanjaan mereka. "Pemerintah jangan diam saja, tolong kendalikan harga agar tidak terlalu tinggi," ucap dia.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, Judi Adi Nugroho menyatakan, jika pedagang menaikan harga jelang kenaikan BBM itu sangat tidak wajar. Jika barang masih mudah didapat kenapa harus menaikan harga.

"Kenaikan harga biasanya berlaku pada hukum mekasinme pasar. Barang banyak harga murah, jika barang sulit maka harga akan naik. Tapi, kalau alasannya BBM mau naik itu tidak wajar," terang Judi.

Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga pada sejumlah bahan pokok, kata Judi, pihaknya akan terus memantau dan mengawasi dalam pendistribusian penjualan barang. "Kata akan lakukan pengawasan untuk antisipasi harga yang terus melambung. Soalnya tidak ada alasan jika barang mudah didapat harga barang naik," kata dia.

DEDEN ABDUL AZIZ


Terhangat:EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah


Baca Juga:
Mereka Tertolong dengan KJS ala Jokowi-Ahok

Eddies Adelia Kaget Ully Artha Telah Mualaf

Nazaruddin 'Paksa' Kurir Jadi Dirut

Radja Nainggolan: Saya Bukan Tentara Bayaran!

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

18 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

36 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

36 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

59 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

59 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

5 Februari 2024

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.

Baca Selengkapnya

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

5 Februari 2024

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

Pengamat ekonomi energi Yayan Satyakti menilai ada dua faktor yang membuat harga BBM Pertamina bertahan di Februari 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

3 Februari 2024

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Harga BBM nonsubsidi Pertamina tidak naik, meski minyak mentah dunia dan kurs per Februari 2024 naik. Erick Thohir menyebut untuk jaga daya beli.

Baca Selengkapnya