Sejumlah pengendara motor siap beraksi dalam balapan liar di jalan Baru Paramount Serpong, Tangerang, (10/6). Kawasan tersebut sering dijadikan tempat balapan liar oleh para anggota geng motor pada sore dan malam hari. ANTARA/ Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Bandung - Bagi para remaja, tampaknya sulit menampik ajakan pacar untuk berduaan di Malam minggu. Tapi mereka yang sudah tergabung dalam kelompok geng motor, kegiatan kelompok menjadi lebih penting ketimbang berduaan dengan pacar.
Ini diakui Juanda Setiawan yang sudah 19 tahun menjadi anggota geng motor XTC. Juanda yang biasa disapa Iyang masuk geng motor ini sejak 1994. Ketika remaja, dia bercerita sempat ingkar janji kepada pacar yang kini menjadi istrinya.
"Waktu itu, saya meilih jalan-jalan dengan anggota XTC yang lain," kata Iyang pada akhir Mei lalu. Akibatnya, pacarnya marah.
Tapi kini, Iyang memilih mengutamakan keluarga ketimbang geng motor XTC. Iyang yang kini dikaruniai seorang anak laki-laki mengatakan, waktunya sekarang habis untuk oleh keluarga dan pekerjaan. Kesibukan itu juga yang membuat dirinya mundur saat hendak dicalonkan menjadi Ketua Umum XTC.
Menurut Iyang, geng motor dengan lambang seekor lebah ini sering mengadakan kegiatan amal, seperti bakti sosial pada korban banjir, gempa dan bencana alam lainnya. Selain itu, XTC juga sering meraih prestasi pada cabang olahraga balap Kejuaraan Daerah (Kejurda).
