Dukungan Ganda, Khofifah Laporkan PPNUI ke Polisi

Reporter

Jumat, 31 Mei 2013 17:52 WIB

Ketua Umum Muslimat NU yang juga Calon Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memberi sambutan ketika berlangsungnya peringatan Isra' Mi'raj dan Harlah Muslimat NU di Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Jatim (22/5). ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO,Jakarta - Pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa-Herman Suryadirja melaporkan pengurus Partai Persatuan Nahdatul Ummah Indonesia (PPNUI) ke Markas Besar Polri karena diduga telah memalsukan dukungan terhadap pasangan calon.

Tiga pengurus yang dilaporkan adalah Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PPNUI, Andi William Irfan, serta Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PPNUI Jawa Timur, Raden Panji Abdul Rachman dan K.H. Suaidi.

Ketiganya dilaporkan telah melanggar Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pemalsuan. Menurut Herman, ketiga nama tersebut dilaporkan dengan pertimbangan Andi William Irfan disinyalir mengetahui adanya pemalsuan tanda tangan tersebut.

Sementara, Abdul Rachman dan Suadi sebagai pengguna surat keputusan yang terbubuhi tanda tangan Yusuf yang sudah dipalsukan. "Kalau nantinya KPUD ikut sebagai pengguna, kami akan melaporkannya juga," kata Herman, di Bareskrim Polri, Jumat, 31 Mei 2013.

Herman mengatakan DPW PPNUI Jawa Timur telah memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah-Herman di Pemilihan Kepala Daerah. Surat dukungan tersebut diteken Ketua dan Sekretaris DPW, Muhammad Ma'shum Zein dan Budi Chidmadi, pada 14 Mei 2013. Lima hari kemudian, DPW PPNUI versi Abdul Rachman dan Suaidi memberikan dukungan ke pasangan inkumben, Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa). Dukungan ini disertai surat DPP PPNUI yang diteken Ketua Umum Muhammad Yusuf Humaidi dan Sekjen Andi William Irfan.

Herman mengatakan dukungan ke pasangan KarSa tersebut diduga telah dipalsukan. Sebab Yusuf mengaku tak pernah meneken surat tersebut. "Kami sudah konfirmasi kepada Pak Yusuf, dan mengatakan tidak mengeluarkan dukungan kepada pasangan lain kecuali ke kami. Dia juga mengatakan tidak pernah bertanda tangan," kata Herman.

Yusuf ikut melapor ke Polri bersama beberapa pengurus DPP PPNU. Dia yang dikonfirmasi membenarkan tanda tangannya telah dipalsukan. "Diduga yang memalsukan adalah Pak Irfan," kata Yusuf. Dia menegaskan partainya tetap mendukung pasangan Khofifah-Herman di Pilkada Jatim.

Herman berujar, sokongan PPNUI tersebut sangat penting bagi pasangan Khofifah-Herman untuk memenuhi syarat lolos sebagai peserta pilkada yakni 15 persen dukungan partai politik. Saat ini, pasangan Khofifah-Herman mendapat dukungan 15,55 persen suara partai politik, termasuk PPNUI. Partai lainnya adalah Partai Kedaulatan, PKB, PKPB, PKPI, dan PMB.

"Kami hanya ingin agar pilkada ini berjalan fair. Kalau memang mendukung kami, jangan lagi diganggu," kata Herman.

RUSMAN PARAQBUEQ


Topik Terhangat:

Tarif Baru KRL
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah


Berita terkait

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

1 jam lalu

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

7 jam lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

11 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

2 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

2 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

4 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

4 hari lalu

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

PKB masih merahasiakan calon gubernur yang akan mereka dukung di Pilkada Jawa Timur pada November 2024.

Baca Selengkapnya

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

5 hari lalu

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

10 hari lalu

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

Jokowi dikabarkan akan memberikan penghargaan kepada kepala daerah berprestasi, mulai dari Gibran, Bobby Nasution, hingga Khofifah.

Baca Selengkapnya

Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

20 hari lalu

Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

Erwin Aksa menekankan soal target suara dan mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya