Megawati Belum Mengaku Kalah

Reporter

Editor

Rabu, 22 September 2004 17:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Calon Presiden Megawati Soekarnoputri hingga hari ini belum mau mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden putaran kedua ini. Calon dari PDI Perjuangan dan Koalisi Kebangsaan itu masih menunggu hasil penghitungan suara yang resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada 5 Oktober mendatang.Karena itu, Megawati belum memiliki rencana dalam waktu dekat ini untuk mengucapkan selamat kepada pasangan Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla atas kemenangan mereka. Hal itu disampaikan Wakil Presiden Hamzah Haz, usai bertemu Megawati, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/9) siang. "Belum ada rencana (mengucapkan selamat). Kita tunggu hasil KPU," katanya. Hamzah datang menemui Megawati atas inisiatifnya sendiri, untuk membahas kondisi dan perkembangan hasil pemilu presiden hingga hari ini. Dalam pertemuan itu, kata Hamzah, Megawati menganggap masih ada peluang menang. "Selama itu (penghitungan) belum selesai, kalau ada mukjizat," katanya.Menurut Hamzah, segala sesuatu itu bisa saja terjadi selama proses penghitungan suara belum selesai. Tapi secara umum, kata Hamzah, Megawati siap menerima apapun hasil pemilu nanti. Bila hasilnya tetap seperti ini hingga akhir --SBY -Kalla menanga--, Megawati siap menerima kekalahan. "Asal dilakukan dengan bersih tanpa iming-iming politik uang atau black campaign," katanya. Dia menambahkan, Megawati tidak terlihat risau hasil sementara penghitungan suara.Menurut Hamzah, sikap ini sudah menjadi komitmen Megawati sejak dulu. Jadi tidak ada masalah yang sangat mendasar. "Kami siap menang, siap kalah," katanya. Tapi hingga kini Megawati dan kubu Koalisi Kebangsaan, kata Hamzah, belum dapat mengambil sikap resmi. Pihaknya masih mengevaluasi atas pelaksanaan pemilu tersebut. "Apakah bersih atau tidak. Itu sedang kita kumpulkan data-datanya," kata dia.Mengenai sikap partainya sendiri -sebagai salah satu anggota Koalisi Kebangsaan--, kata Hamzah, masih tetap seperti sebelumnya. "Tadi saya sampaikan (kepada Megawati), posisi PPP sampai saat ini seperti yang kemarin, yaitu mendukung duet Mega-Hasyim. Sampai hari ini seperti itu," katanya. Selanjutnya, kata dia, Dewan Pimpinan Pusat PPP akan melakukan rapat evaluasi sore ini. "Nanti dilanjutkan dengan Mukernas Partai untuk menentukan langkah ke depan," katanya.Sementara itu, Megawati kembali bekerja seperti biasanya di Istana, hari ini, setelah sehari sebelumnya Megawati tidak ke Istana karena memimpin rapat DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Megawati hari ini datang ke Istana sekitar pukul 10.30 WIB, terlambat 30 menit dari jadwal semula. Dia hanya tersenyum saat sejumlah wartawan berusaha mencegatnya untuk wawancara di halaman Istana. Acara pertamanya adalah menerima sejumlah anggota DPR yang melaporkan hasil kunjungan mereka ke negara Sudan. Selanjutnya, Presiden menerima kunjungan Duta Besar Aljazair untuk Indonesia. Acara terakhir adalah menerima delegasi pemantau pemilu dari The Carter Center dan Uni Eropa.Tapi di luar jadual resmi, Hamzah Haz datang dan bertemu dengan Megawati sekitar 30 menit. Menteri Perdagangan dan Perindustrian Rini Soewandi juga datang ke Istana dan kemudian juga menemani Megawati saat pulang ke kediamannya, Jalan Teuku Umar, sekitar pukul 14.30 WIB.Yura Syahrul - Tempo

Berita terkait

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

15 Februari 2024

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

Melihat hasil quick count Pemilu 2024, masih adakah kemungkinan putaran kedua Pilpres 2024? Berikut ini penjelasan lengkap terkait ketentuannya.

Baca Selengkapnya

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

14 Februari 2024

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

Salah satu opsi yang mungkin terjadi dalam Pemilu Pilpres 2024 adalah pelaksanaan pemungutan suara dua putaran. Ini syarat pilpres dua putaran.

Baca Selengkapnya

Erdogan Menang tapi Pemilu Turki Tetap Dua Putaran

15 Mei 2023

Erdogan Menang tapi Pemilu Turki Tetap Dua Putaran

Baik Erdogan maupun pesaingnya Kemal Kilicdaroglu tidak mampu menyapu ambang 50% yang dibutuhkan untuk menghindari putaran kedua Pemilu Turki.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aceng Fikri Pengin Dipinang Jadi Wagub di Pilgub Jabar

20 November 2017

Aceng Fikri Pengin Dipinang Jadi Wagub di Pilgub Jabar

Aceng Fikri ingin ikut berlaga di Pilgub Jabar sebagai wakil gubernur.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Garut Aceng Fikri Memimpin Partai Hanura Jawa Barat

22 Juli 2017

Bekas Bupati Garut Aceng Fikri Memimpin Partai Hanura Jawa Barat

Aceng Fikri mengatakan pemilihan Ketua Partai Hanura Jawa Barat dilakukan aklamasi tanpa melewati proses pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya