TEMPO.CO, Tegal-Ratusan rumah di Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, terendam banjir, Selasa 28 Mei 2013 siang. Senin malam, sebagian warga terpaksa mengungsi karena ketinggian air di dalam rumah hampir mencapai lutut orang dewasa.
“Banjir kali ini terbilang paling parah daripada tahun-tahun sebelumnya,” kata Yosef, 40 tahun, warga Jalan Rambutan, Kelurahan Kraton, kepada Tempo. Menurut dia, pada Senin, sekitar pukul 20.00 WIB, kedalaman air di jalan-jalan dan gang setinggi pinggang orang dewasa.
Banjir mengepung kelurahan yang berjarak sekitar satu kilometer dari pantai, setelah hujan deras mengguyur Kota Tegal sejak Senin pukul 11.00 hingga sekitar pukul 14.00 WIB. “Derasnya hujan membuat sungai meluap,” kata Nanik, 36 tahun, warga Jalan Rambutan.
Menurut Nanik, komplek perumahan di Kelurahan Kraton, terutama di Jalan Rambutan, Jalan Siwalan, dan Jalan Nanas, termasuk daerah langganan banjir. Sebab, lokasi itu lebih rendah dari sungai Kraton. “Sampai sekarang belum ada perhatian serius dari pemerintah kota,” katanya.
Warga Jalan Nanas, Wiwit, 50 tahun, menambahkan tahun lalu warga harus meninggikan jalan dengan dana swadaya, terkumpul sekitar Rp 40 juta, untuk meninggikan sejumlah ruas jalan di komplek perumahan itu, dengan aspal hotmix.
Untuk mencegah masuknya air ke dalam rumah akibat limpasan kendaraan yang melintas, warga menutup jalan ke permukiman dengan gerobak dan kayu. Namun, sejumlah mobil dan sepeda motor masih nekat menerobos, meski akhirnya macet di tengah jalan.
Sejumlah warga memperkirakan banjir di Kelurahan Kraton baru akan surut pada Rabu, 29 Mei 2013. Dari pantauan Tempo, banjir juga masih merendam sejumlah titik di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kelurahan Kemandungan, dan Debong Kulon, di Kecamatan Tegal Selatan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kota Tegal, Suripto mengatakan banjir terjadi karena hujan deras dan rob, serta buruknya drainase. “Hingga siang ini, kedalaman banjir rata-rata tinggal 50 sentimeter,” kata dia.
Wakil Wali Kota Tegal, Habib Ali Zaenal Abidin, mengatakan banjir juga karena air kiriman dari Kabupaten Tegal. “Bendungan Brug Abang Talang dibuka, karena air melewati ambang batas. Kami telah berkoordinasi dengan Kabupaten,” kata Habib, di sela meninjau lokasi banjir.
DINDA LEO LISTY
Berita terkait
Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014
19 Januari 2023
Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.
Baca SelengkapnyaIni Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado
23 Januari 2021
BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaCara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis
23 Januari 2021
Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.
Baca SelengkapnyaBPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang
23 Januari 2021
BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado
Baca SelengkapnyaBanjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado
22 Januari 2021
Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaStatus Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman
9 Oktober 2019
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.
Baca SelengkapnyaBanjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman
2 Februari 2019
Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang
27 Januari 2014
Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.
Baca SelengkapnyaPetambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir
22 Januari 2014
Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang
unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan
Bandung.
Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir
22 Januari 2014
PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.
Baca Selengkapnya