Syiah Sampang Mengadu ke DPR Menolak Relokasi

Reporter

Selasa, 14 Mei 2013 15:33 WIB

Seorang warga Syiah korban konflik SARA menangis di pengungsian Gedung Olah Raga,Sampang, Madura, Senin, (8/27). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta-Pemerintah Kabupaten Sampang dinilai melakukan pembiaran terhadap pengungsi Syiah. Bahkan penganut Syiah menuding ada upaya sistematis dari pemerintah untuk mengusir penganut Syiah dari tanah kelahirannya di Kabupaten Sampang.

"Setelah diungsikan ada semacam pembiaran warga Syiah di GOR Sampang agar tidak kembali ke tanah kelahiran," kata Sekretaris Jenderal Ahlul Bait Indonesia Ahmad Hidayat saat bertemu dengan Pimpina DPR di kompleks parlemen, Senayan, Selasa 14 Mei 2013.

Hidayat menjelaskan bahwa 143 kepala keluarga Syiah di Desa Karang Penang, Kecamatan Karanggayam, Sampang sudah turun temurun hidup di daerah tersebut. Menurut dia, penganut Syiah hidup rukun dan damai dengan penganut aliran lain di daerah tersebut. Tapi dua tahun ada upaya provokasi yang menciderai hubungan damai itu.

Hidayat menuturkan setelah pembakaran dan pembunuhan di Sampang, penganut Syiah diungsikan ke GOR Sampang. Namun dia menuding pemerintah tidak berupaya merekonsiliasi mereka dan membiarkan mereka tetap tinggal di GOR Sampang dan tidak dikembalikan ke tanah kelahirannya. "Padahal kami tidak ingin dikeluarkan secara tidak wajar," kata dia.

Hidayat menjelaskan, janji pemerintah untuk membangun rumah dan mengembalikan properti penganut Syiah tidak pernah dilakukan. Bahkan, kata dia, ada upaya dari sekelompok orang untuk merebut properti milik penganut Syiah. Dia menuduh pemerintah melakukan rekayasa seolah-olah warga Sampang tidak ingin penganut Syiah kembali ke daerah tersebut. "Kami cemburu dengan Mesuji yang kasusnya bisa diselesaikan dalam dua minggu," ujarnya.

Ketua Dewan Syuro Ahlul Bait Indonesia Habib Umar Shahab menjelaskan, warga Syiah sudah sembilan bulan ada di pengungsian. Hingga sekarang tidak ada penyelesaian yang jelas dari pemerintah Sampang. "Kami mendengar ada upaya sistematis untuk mengusir dari tanah kelahiran," kata dia. Shahab menyebut, pengusiran ini tidak sesuai konstitusi dan bertentangan dengan Pancasila.

WAYAN AGUS PURNOMO

Topik Terhangat
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita Terpopuler:
Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair

Menikah, Sefti Tak Tahu Fathanah Dibui 5 Tahun

Tri Kurnia, Istri Fathanah, Pernah Juara Sinetron

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

32 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya