LSN: Survei Politik Pasti Dibiayai

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 6 Mei 2013 05:45 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S. Bakry mengakui setiap survei politik pasti didanai oleh pihak tertentu. Kebutuhan dana yang besar untuk melakukan survei berskala nasional, kata dia, membuat lembaga survei terbuka untuk menerima dana dari pihak lain. "Rasanya tidak ada lembaga survei mampu bekerja swadaya," ujarnya sewaktu dihubungi pada Ahad 5 Mei 2013.

Umar menjelaskan, yang dipersoalkan bukan siapa pihak donor buat lembaga survei, tapi sejauh mana metodologi dan hasil survei bisa dipertanggungjawabkan secara akademis. Umar menolak menyebutkan siapa pihak yang mendanai surveinya. "Ada prinsip anonimitas yang artinya kalau si pemberi dana tidak mau disebutkan namanya, ya kami tidak bisa memberitahu kepada publik," kata dia. Tapi, dia menambahkan, survei yang dilakukan LSN bisa dijamin kesahihan data dan independensi hasilnya.

Hari ini, Ahad 5 Mei 2013 LSN merilis hasil survei yang menyebutkan Aburizal Bakrie dan Wiranto sebagai calon presiden terpopuler di mata pemilih pemula. Sampel penelitian diambil secara random purposive sampling, dengan jumlah sebanyak 1230 responden. Survei itu mengungkap pilihan politik anak muda berusia 16 sampai 20 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia untuk pemilu 2014. Hasil survei menunjukkan Aburizal Bakrie dipilih 18,6 persen responden sebagai capres favorit, diikuti Wiranto yang dipilih 16,3 persen responden.

Sementara itu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golongan Karya jadi dua partai terpopuler di kalangan pemilih pemula. PDIP dipilih 19,5 responden sebagai parpol yang akan mereka coblos pada pemilu 2014. Hasil penelitian itu diragukan sejumlah kalangan dikarenakan pemilih pemula adalah kelompok pemilih yang tidak bisa diprediksi sikapnya. LSN sendiri dalam survei ini mengungkapkan 43,2 persen responden belum menentukan pilihan alias masa mengambang.

Umar menganggap wajar jika ada pihak yang meragukan kesahihan hasil penelitian lembaganya. "Suka atau tidak, ya inilah hasil survei kami. Kalau memang ada yang meragukan, kami siap untuk diuji karena prosedur yang kami lakukan sudah benar," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia itu. Silakan saja, katanya kalau mau meragukan hasil penelitian LSN, tapi mengenai siapa yang membiayai itu tidak penting. "Kami melakukan survei bukan untuk menyenangkan pihak-pihak tertentu," katanya.

PRAGA UTAMA

Berita terkait

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

4 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

12 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

13 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

21 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

21 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

22 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

22 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

23 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

25 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

26 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya