Puteh Sesalkan Sikap Panglima TNI

Reporter

Editor

Kamis, 9 September 2004 17:33 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Abdullah Puteh menyesalkan sikap Panglima TNI Endriartono Sutarto yang menyebutkan dugaan keterlibatan dirinya dalam kelompok Gerakan Aceh Merdeka. Padahal, Puteh mengaku sebagai orang yang memperjuangkan kembalinya Kodam Iskandar Muda di Aceh. Hal itu sampaikan Puteh dalam keterangan pers di kantornya di Banda Aceh, Kamis (9/9). "Saya menyesali kenapa Pak Endriartono Sutarto tidakmengklarifikasi kepada saya soal tuduhan itu. Kita kanbersahabat. Saya menyesalikan sikap sementara pejabatkita yang bicara rata-rata saja tanpa mau menelusurilebih jauh," kata Puteh kepada wartawan yangmemenuhi ruang kerjanya. Puteh tampak tenang danbanyak menebar senyum kepada wartawan. Keterangan pers ini adalah yang pertama sejak PanglimaTNI melontarkan dugaan keterkaitan Puteh dengankelompok Gerakan Aceh Merdeka. Sebelumnya, Putehsempat terkesan berkali-kali menghindari wartawan. Menurut Puteh, tuduhan yang dialamatkan kepadanyasarat dengan muatan politis dan rekayasa politik.Padahal, kata dia, pertemuannya dengan perdana MenteriGAM Malik Mahmud di Singapura pada 1999 (sebelummenjadi gubernur Aceh) dengan perantara Sayed Mustafaadalah dalam rangka mencari solusi penyelesaian kasusAceh. Puteh mengaku mengenal Sayed Mustafa melalui RusliBintang, pengusaha Aceh di Jakarta. Saat itu, katadia, pada tahun 1999 Puteh memprakarsai sebuahseminar di Jakarta dengan tajuk "Format Ideal bagiMasa Depan Aceh". Selain mengundang sejumlah tokoh Acehdan tokoh nasional, kata dia, seminar itu jugamengundang sejumlah tokoh GAM termasuk Hasan Tiro."Saya malah ingin ketemu dengan Hasan Tiro," kataPuteh. Puteh membantah meminta dukungan untuk menjadigubernur kepada perdana menteri GAM Malik Mahmud dalampertemuan di Singapura. Ia juga membantah keteranganSayed Mustafa yang mengatakan dirinya menjanjikan 40persen hasil Aceh kepada GAM seandainya terpilihsebagai gubernur. "Saya tidak pernah menjanjikan uangberapapun untuk GAM," ujarnya. Namun, ia mengaku hanyamemberi uang Rp. 5 juta kepada Sayed Mustafa untukongkos tiket Jakarta -Singapura serta akomodasi selamadi Singapura. Puteh mengatakan bertemu dengan GAM tidak bisadijadikan ukuran seseorang itu sebagai bagian dariGAM. "Kalau bertemu GAM dijadikan ukuran, mungkinsetengah orang Aceh harus ditembak mati karena bertemuGAM," kata Puteh. Ketika ditanya wartawan apakah akan menuntut panglimaTNI karena telah mencermarkan nama baiknya, Putehmengaku tidak akan melakukan hal itu. "Saya iniorangnya bersahabat, ini bisa diselesaikan baik-baik,"ujarnya. Puteh juga mengaku siap diperiksa polisi jikasewaktu-waktu aparat penegak hukum membutuhkanketerangannya. Yuswardi A. Suud - Tempo News Room

Berita terkait

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

26 Desember 2023

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

Muzakir Manaf alias Mualem sudah ditunjuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Aceh untuk pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

8 September 2023

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Winardy sebut 2 senpi jenis M-16 yang diserahkan warga Pidie pekan lalu masih aktif.

Baca Selengkapnya

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

5 September 2023

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

Kasus Imam Masykur yang tewas dianiaya anggota Paspampres dan dua personel TNI lainnya telah kembali menggores luka masyarakat Aceh.

Baca Selengkapnya

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

25 Juni 2023

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

Bukti pelanggaran HAM Berat yang terjadi di Rumoh Geudong dirobohkan. Berikut peristiwa sejarah yang terjadi di Rumah Geudong.

Baca Selengkapnya

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

25 Januari 2023

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

Buron kasus korupsi Izil Azhar yang ditangkap di Aceh hari ini tiba di Gedung Merah Putih KPK. Eks Panglima GAM itu tak mau menjawab wartawan.

Baca Selengkapnya

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

25 Januari 2023

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

Izil Azhar telah menjadi buronan selama sekitar lima tahun sebelum akhirnya tertangkap pada Selasa kemarin.

Baca Selengkapnya

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

24 Januari 2023

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

Eks Panglima GAM Izil Azhar yang merupakan buron kasus korupsi ditangkap KPK hari ini. Dalam perjalanan menuju Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

21 Desember 2022

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

Menurut Muzani, Prabowo menunjuk Fadulah merupakan upaya Gerindra untuk menyampaikan bahwa persoalan masa lalu tersebut sudah selesai.

Baca Selengkapnya

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

15 Agustus 2022

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

Konflik GAM - RI dinyatakan berakhir, 17 tahun lalu dengan dilaksanakan MoU di Helsinki, Finlandia.

Baca Selengkapnya

Muzani dan Mendagri Bahas soal Pemerintahan Aceh dan Bendera

13 April 2022

Muzani dan Mendagri Bahas soal Pemerintahan Aceh dan Bendera

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani bertemu Mendagri Tito membahas aspirasi tokoh-tokoh Aceh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta

Baca Selengkapnya