TEMPO.CO, Sukoharjo - Ketua umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengatakan bahwa antara lembaganya dan Kopassus memiliki nasib yang sama. Hal ini ia katakan saat mengunjungi acara donor darah yang diselenggarakan di Markas Grup 2 Kopassus Kandangmenjangan, Sukoharjo, 20 April 2013.
Tidak hanya persamaan nasib, keduanya juga punya nama yang sama. "Yang satu palang merah, yang satu baret merah," kata Kalla. Dalam kegiatan itu, Kopassus menyumbang seribu kantong darah kepada Palang Merah.
Selain itu, kedua lembaga itu sering dilupakan oleh masyarakat dalam kondisi aman dan damai. "Kami baru dicari kalau ada bencana alam atau perang," kata Kalla.
Menurut Kalla, mereka mengapresiasi sumbangan seribu kantung darah dari anggota Kopassus. Dia mengatakan bahwa sumbangan baret merah itu cukup besar. "Kami mendorong semua pihak untuk rutin mendonorkan darahnya," kata Kalla.
Mereka ditarget untuk mendapatkan sumbangan darah hingga 4,8 juta kantong tiap tahun. Target tersebut dihitung 2,5 persen dari jumlah penduduk. "Angka amannya sebesar itu," kata Kalla.
Selama ini, mereka telah menjalin kerja sama dengan institusi militer dan kepolisian untuk dapat mencapai target. "Tubuh mereka sehat dan kuat, pasti kualitas darahnya juga bagus," kata mantan wakil presiden itu.
Wakil Danjen Kopassus, Brigjen Jaswandi, mengatakan bahwa kegiatan sumbangan seribu kantong darah tersebut merupakan bagian dari HUT Kopassus ke-61. "Donor darah ini diikuti oleh Kopassus dan masyarakat umum," kata dia.
AHMAD RAFIQ
Topik Hangat:
EDSUS: PREMAN JOGJA | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo
Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah kepada Jokowi
Begini Tampang Tersangka Bom Boston Sesuai CCTV
Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot
Jokowi Dilarang 'Nyapres'
Jokowi Tak Suka Ujian Nasional
Berita terkait
Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?
1 hari lalu
Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
9 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
10 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
12 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
13 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaPemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya
16 hari lalu
Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
24 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
24 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
24 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
25 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya