TEMPO.CO, Samarinda - Memasuki hari ketiga pencarian korban tenggelamnya KM Karya Indah, 15 korban akhirnya ditemukan tewas, Jumat, 19 April 2013. Jumlah seluruh korban tewas dalam insiden ini menjadi 18 orang. Sampai saat ini perburuan masih terus dilakukan.
"Sampai sekarang masih ada lima orang yang masih dicari," kata Awang Faroek Ishak, Gubernur Kalimantan Timur, pada Jumat 19 April 2013 usai mengunjungi posko pencarian korban KM Karya Indah di Loa Janan, Kota Samarinda.
Menurut Awang, korban umumnya ditemukan di bagian hilir dari lokasi tenggelamnya kapal. Mereka yang menjadi korban terseret arus hingga lebih dari lima kilometer. "Saya minta pencarian korban tetap terus dilakukan sampai benar-benar seluruhnya ditemukan," kata dia.
Sebagin besar jenasah yang ditemukan umumnya dikenali keluarga dan rekan. Namun polisi tetap akan melakukan identifikasi via tim Disater Victim Identification (DVI) Polda Kalimantan Timur. Posko identifikasi didirikan di RSUD AW Syahranie, Samarinda.
Sanak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga disarankan mencari kabar korban dengan mendatangi tim DVI.
KM Karya Indah tenggelam pada Rabu 17 April 2013 petang saat mengangkut pulang karyawan PT Kalamur. Kapal ini biasa hilir mudik mengangkut karyawan pulang kerja di PT Kalamur.
Hingga kini penyebab tenggelamnya kapal masil dalam penyelidikan. Kuat dugaan kapal tenggelam karena tak mampu menahan berat beban penumpang yang sebagian besar berdiri di anjungan kapal. Kapal pun tenggelam dengan bagian depan terlebih dulu masuk ke dalam Sungai Mahakam.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Abdullah mengatakan dinas segera melakukan penyelidikan terkait kelayakan kapal berlayar. Tak hanya itu, nakhoda kapal juga akan diperiksa kepemilikan surat ijin berlayar. Abdullah mengaku sejauh ini masih belum bisa memeriksa karena masih belum diketahui wilayah tersebut masuk wilayah Samarinda atau Kutai Kartanegara.