Penarik Becak Yogya Khawatir Preman

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 11 April 2013 19:30 WIB

Ratusan mahasiswa dan pelajar menyalakan ribuan lilin di Tugu Yogyakarta, (27/3). Aksi tersebut sebagai bentuk menolak kekerasan dan aksi premanisme yang akhir-akhir ini terjadi di Yogyakarta. ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan penarik becak menggelar aksi menuntut polisi membersihkan Yogyakarta dari aksi premanisme khususnya di tempat wisata. Mereka mengenakan kemeja putih dan caping menutup kepala, membawa becak tanpa penumpang di sepanjang Jalan Malioboro Kamis 11 April 2013. “Jangan sampai preman membuat wisatawan takut datang,” kata peserta aksi Suwignyo Ngadino.

Jalan makin macet ketika penarik becak yang tergabung dalam Paguyuban Becak Malioboro itu mengundang kelompok jathilan Turonggo Mudo Sleman dan menari. Mereka meletakkan poster kecaman premanisme di bagian tempat duduk penumpang.

Aksi itu juga sebagai solidaritas atas terbunuhnya anggota Kopassus Serka Heru Santosa di Hugo’s Café yang berbuntut penyerangan 11 anggota Kopassus Kandang Menjangan yang menewaskan empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sleman. “Jangan sampai membawa kesan Yogya tidak aman dan wisatawan takut datang. Banyak yang terkena dampak karena Yogya kota wisata,” kata Suwignyo.

Tapi pedagang kaki lima Malioboro yang juga ikut dalam aksi itu malah mengaku selama ini tidak pernah menjadi korban aksi premanisme. Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Yogyakarta (PPKLY) Malioboro Rudiarto, selama ini dia tidak pernah menerima laporan ada anggotanyanya yang diperas atau dipaksa memberi uang untuk jatah preman. “Selama ini relatif aman dan tak ada laporan pemerasan pada pedagang,” kata dia.

Kampanye anti-premanisme di Yogyakarta lewat spanduk maupun aksi jalanan meresahkan warga Nusa Tenggara Timur di Yogyakarta. Sesepuh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Nusa Tenggara Timur, Daniel Damaledo menyayangkan pemasangan ratusan spanduk anti-premanisme di sejumlah ruas jalan karena memanaskan suasana. "Spanduk itu memberi kesan negara ini bar-bar. Mereka yang membunuh bisa langsung dihabisi dengan cara apapun," kata dia kepada Tempo, Rabu malam 10 April 2013.

PRIBADI WICAKSONO | SHINTA MAHARANI


Topik terpopuler:
Sprindik KPK
| Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas

Berita lainnya:

Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers
Spanduk Pro-Kopassus Bertebaran di Yogyakarta
Aktif di Twitter, Ini Pesan Anggota DPR untuk SBY
Pargono Terus Meneror, Asep Hendro Pasrah

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

3 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

6 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

6 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

7 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

7 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

7 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

7 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

7 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

7 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya