Minim Sarana, 61 Warga Yahukimo Meninggal  

Reporter

Selasa, 9 April 2013 15:04 WIB

Seorang bocah menunggu bantuan kemanusiaan bencana kelaparan yang kerap melanda Kab. Yahukimo. Yahukimo merupakan hasil pemekaran Kab. Jayawijaya pada 11 Desember 2003. ANTARA/Jefri Aries

TEMPO.CO, Jayapura - Sedikitnya 61 orang meninggal dunia secara beruntun dalam dua bulan terakhir di Distrik Samenage, Kabupaten Yahukimo, Papua. Kematian massal tersebut disebabkan serangan penyakit, ditambah minimnya akses layanan kesehatan bagi warga.

"Kejadian itu sejak pertengahan Januari sampai akhir Maret. Kami mendapat data yang akurat yang terdiri dari nama dan tempat tinggal korban," kata Pastor Jhon Djonga, tokoh gereja Katolik di Jayapura, Selasa, 9 April 2013.

Ia mengatakan rata-rata korban meninggal setelah sakit sekian lama, dimulai dari serangan perut dan sakit kronis yang tak dapat ditangani puskesmas. "Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak di sembilan kampung. Hidup warga di sana memang jauh dari standar hidup sehat," kata Jhon Djonga.

Distrik Samenage didiami beberapa suku, di antaranya Hugi, Esema, Mumiake, Aso, Kiban, Wetapo, Sekenil, Selok, Ulep, dan Lokon. Pekerjaan utama masyarakat adalah bertani dan beternak. Daerah itu terdiri dari sembilan kampung, yakni Pona, Haleroma, Ison, Muke, Hugi lokon, Astapo, Notnare, Hirin, dan Samenage.

Satu-satunya alat transportasi ke distrik itu menggunakan pesawat carter AMA (Associated Mission Aviation) dari Kota Wamena dengan harga sewa Rp 8 juta sekali terbang. Lapangan terbang dibangun di pusat Distrik yang diberi nama Lapangan Sawageit. Sedangkan penghubung, baik antarkampung maupun dari kampung ke pusat distrik, ditempuh dengan berjalan kaki.

Bupati Kabupaten Yahukimo, Ones Pahabol, menyatakan belum menerima data kematian puluhan warga di Samenage. "Saya belum tahu. Masak kematian banyak begitu tidak dilaporkan ke pemerintah? Saya tidak percaya data itu," ucapnya. Ia menambahkan, pihaknya akan segera menurunkan tim untuk mendata dan meninjau kebenaran peristiwa tersebut. "Tim akan segera dibentuk, tapi terima kasih atas informasi ini," katanya lagi.

Sebelumnya, 95 orang meninggal di Distrik Kwoor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Serangan penyakit sejak November 2012 itu juga menyebabkan ratusan orang dirawat intensif.

JERRY OMONA

Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita lainnya:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden
SBY: SMS Saya ke Anas Tidak Dibalas

Kisah Penjaga Mayat yang Memandikan Nurdin M Top

SBY Sudah Menduga Penyerang Cebongan Kopassus

SBY: Kami Menyayangi Anas Urbaningrum

Agustus, SBY Bakal Ganti Kapolri dan Panglima TNI

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

7 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

24 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

45 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

57 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

1 Maret 2024

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.

Baca Selengkapnya