31 Persen Penduduk Indonesia Mengidap Hipertensi
Editor
Efri NP Ritonga
Kamis, 4 April 2013 17:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Data Kementerian Kesehatan menyatakan, sebanyak 31 persen masyarakat Indonesia menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Artinya, 1 dari 3 orang menderita penyakit tersebut.
"Hipertensi berisiko menyebabkan 51 persen dari kematian akibat stroke dan 45 persen jantung koroner," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Chandra Yoga, Kamis, 4 April 2013. Dia mengatakan, hipertensi dijuluki sebagai silent killer atau penyakit yang tidak bergejala.
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Sedunia pada 7 April 2013, Kementerian mengusung tema kepedulian terhadap hipertensi. "Tujuan kami membangun kesadaran masyarakat untuk memeriksakan tekanan darah secara berkala," ucap Chandra.
Ia mengatakan, sulit menentukan periode yang tepat bagi seseorang untuk memeriksakan tekanan darah. "Setiap orang berbeda-beda, yang paling penting adalah dia harus tahu berapa tekanan darahnya," kata dia. Chandra menyebutkan empat faktor risiko penyebab hipertensi. "Pertama adalah merokok, jarang olahraga, stres, dan konsumsi alkohol berlebihan."
Perwakilan World Health Organization (WHO) di Indonesia, Kanchit Limpakaryanarat, mengatakan, hipertensi membunuh 1,5 juta masyarakat Asia Tenggara. "Hipertensi kini menjadi isu global," ucapnya.
Kancit mengatakan, tidak sulit mencegah hipertensi, setidaknya bisa dimulai dengan mengurangi konsumsi garam dalam makanan. Selain konsumsi garam, pola makanan juga harus diperhatikan. "Makan dalam jumlah banyak belum tentu sehat. Selama ini ada anggapan makan banyak bisa mencegah malnutrisi, padahal tidak seperti itu," katanya.
SATWIKA MOVEMENTI