Tentara Bunuh Pacar dan Ibu Terancam Vonis Mati  

Reporter

Rabu, 3 April 2013 17:14 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Militer II-09 Bandung mulai mengadili Prajurit Dua Mart Azzanul Ikhwan, terdakwa kasus pembunuhan di perkebunan Babakan Panagan, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Rabu, 3 April 2013. Tentara 23 tahun ini didakwa membantai Opon, 39 tahun, dan anaknya, Shinta Mustika, 19 tahun, serta janin 8 bulan dalam kandungan Shinta pada Senin sore, 11 Februari 2013.

Oditur militer penuntut mendakwa Mart secara kumulatif, antara lain dakwaan kesatu Pasal 340, Pasal 338, dan Pasal 351 ayat (3) Undang-undang Hukum Pidana. Serta dakwaan kedua, pembunuhan bayi, Pasal 80 ayat (3) jo Pasal 1 butir kesatu UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak.

"Terdakwa didakwa primer melakukan pembunuhan terencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup atau 20 tahun penjara. Juga didakwa melakukan kekerasan terhadap anak, termasuk bayi dalam kandungan, yang menyebabkan matinya anak," ujar Ketua Majelis Hakim Letnan Kolonel Sugeng Sutrisno kala rehat sidang di Pengadilan Militer Bandung, Rabu, 3 April 2013.

Oditur penuntut Letnan Kolonel Sihabudin antara lain menuturkan pembunuhan dilakukan lantaran terdakwa dituntut menikahi Shinta. Namun, Mart menolak bertanggung jawab seraya mengaku hanya menggauli Shinta satu kali saja pada November 2011. Kalaupun hubungan badan tersebut menyebabkan kehamilan, mestinya Sinta sudah melahirkan pada Agustus 2012.

Berdasarkan hasil visum, Opon yang dieksekusi lebih dulu tewas dengan 7 luka tusuk dan memar di dada dan leher. Sedangkan Shinta tewas dengan 15 luka tusuk di leher, dada, punggung, dan lengan. "Bayi 8 bulan dalam kandungan (korban Shinta) turut meninggal dunia,"ujar Sihabudin.

Atas dakwaan penuntut, Mart dan penasehat hukum tak mengajukan keberatan. Sugeng yang memimpin sidang pun lantas melanjutkan acara sidang dengan pemeriksaan 15 saksi. "Saya lihat terdakwa sedang gelut (berkelahi) dengan seseorang. Terdakwa lalu bilang ke saya ,"Cepat kamu pergi!". Karena takut saya terus pulang, "ujar saksi Rahmat yang kebetulan tengah melintas saat pembunuhan terjadi.

ERICK P. HARDI


Berita Tempo Lain:
Kasus Cebongan, Senjata Kopassus Akan Diperiksa

Mahfud MD: Saya Takut Jadi Presiden!

Komite Etik KPK Umumkan Hasil Investigasi Hari Ini

Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Belum Sempurna


Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita terkait

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

18 menit lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

10 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

11 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

16 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

17 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

20 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya