Obat Tradisional dan Sumplemen Kesehatan Perlu Distandarisasikan

Reporter

Editor

Rabu, 25 Agustus 2004 10:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Obat tradisional yang telah dipergunakan secara luas oleh negara ASEAN perlu segera memiliki peraturan standarisasi. Masyarakat ASEAN harus memiliki persepsi yang sama bagaimana mengembangkan obat tradisional dan makanan penunjang untuk dikonsumsi. Hal ini dikatakan oleh Sampurno, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebelum membuka sidang pertama komite konsultatis ASEAN untuk standarisasi dan kualitas produk obat tradisional dan suplemen kesehatan di Hotel Ambhara, Rabu (25/8). Pertumbuhan obat tradisional di Indonesia menurut Sampurno, cukup pesat, yaitu lebih dari 20 persen per tahun. Ia juga mengatakan, produk obat tradisional tersebut sudah mulai diekspor. "Dalam waktu dekat, BPOM dengan asosiasi produsen jamu, akan melakukan roadshow ke negara ASEAN," ujar Sampurno. Sampurno mengatakan BPOM melakukan dua hal terkait yaitu: pembinaan obat tradisional yang dimanfaatkan agar tetap terjamin mutu dan keamanannya, dan pengendalian secara komprehensif mulai dari pembuatan hingga konsumsi produk obat. "Temuan BPOM akan kasus obat tradisional yang dicampur dengan obat keras menurun, kata Sampurno. Hal ini dikatakan Sampurno sebagai bentuk kesadaran masyarakat akan bahaya obat tradisional yang dicampur dengan obat keras.Sampurno juga mengatakan perlu untuk mendorong perkembangan obat tradisional atau jamu yang memiliki dua komponen utama yaitu, anti oksidan yang melawan radikal bebas dalam tubuh dan immuno stimulator yang meningkatkan daya tahan tubuh. "Penggunaan jamu akan jauh lebih murah karena bersifat mencegah daripada mengobati," kata Sampurno.Sampurno juga mengatakan, tiga bentuk obat tradisional yang didorong oleh BPOM yaitu jamu, herbal per standar dan fito farma yaitu obat tradisional yang sudah melakukan uji klinis yang lengkap dan tidak ada keraguan untuk menulis resep itu.Jamu atau obat alam, menurut Sampurno, akan difokuskan untuk pemulihan penyakit regeneratif, misalnya kolesterol, asam urat, tekanan darah tingga dan diabetes.Sampurno berharap usai pertemuan tersebut, akan disepakati regulasi tentang obat-obat tradisional dan suplemen kesehatan dalam mendukung harmonisasi obat tradisional tahun 2008 mendatang. R.R. Ariyani ? Tempo News Room

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

7 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

24 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

45 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

56 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

1 Maret 2024

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya