Kekeringan di Banyumas Meluas

Reporter

Editor

Rabu, 18 Agustus 2004 17:15 WIB

TEMPO Interaktif, Purwokerto: Kekeringan di wilayah Banyumas, terus meluas. Setelah dua kecamatan yakni Patikraja dan Tambak, terpaksa mengajukan bantuan air kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas akhir pekan lalu, giliran Kecamatan Kalibagor mengajukan permintaan bantuan air bersih. Kepala Bagian Sosial Pemkab Banyumas Budi Pramono yangjuga Sekretaris Satuan Pelaksanaan Penanganan BencanaAlam dan Pengungsian (Satlak PBP) menyatakan, pihaknyatelah memasok air untuk tiga kecamatan tersebut. "Kami sudah dropping sebanyak tiga mobil tanki berkapasitas 4 ribu liter," kata Budi, Rabu(18/8). Permintaan bantuan, kata Budi, juga terusdatang dari berbagai kecamatan. Budi mengakui, penanganan kekeringan ini terkesanlamban karena harus menunggu pengajuan bantuan lebihdahulu. Padahal berbagai wilayah telah mengalamikekeringan selama beberapa bulan. "Itu karena kamiharus melakukan koordinasi lebih dulu dengan beberapadinas dan wilayah setempat," katanya. Alasan lainnya, karena jika pembagian air dilakukan dengan cara jemput bola, diuatirkan pihak desa sebagai penerima bantuan belum menyiapkan bak penampungan. " Makanya kami hanya bisa menunggu permintaan bantuan," katanya. Kebijakan itu tentu saja membuat warga di kawasan kekeringan semakin sulit mendapatkan air. Warga di wilayah yang mengalami intrusi (resapan) air laut seperti di Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, juga kekurangan air bersih, sejak tiga bulan silam. Air sumurberwarna kuning, berasa asin dan berbau akibat rembesan air laut. Namun hingga saat ini bantuan air belum didapatkan warga daerah tersebut, sehingga warga terpaksa mengangkut air dari sumur-sumur warga desa lain yang berjarak 2-3 kilometer. Hingga hari ini, dari 27 kecamatan yang ada di wilayah Banyumas, 12 kecamatan diantaranyta mengalami kekeringan. Selain Kecamatan Tambak dan Patikraja,masih terdapat 11 kecamatan lain yang saat inimengalami kekeringan yakni Sumpiuh, Kalibagor,Purwokerto Selatan, Rawalo, Kebasen, Somagede, Wangon,Ajibarang, Jatilawang, Cilongok dan Gumelar. Kekeringan juga melanda sebagian besar areapersawahan Banyumas. Kepala Dinas Pertanian PemkabBanyumas Joko Wikanto menyatakan, satu-satunya caramenghadapi kekeringan sawah yang melanda Banyumas saatini adalah menghindari penanaman padi. "Soalnya padimembutuhkan banyak air. Kami sarankan para petanimenanam palawija yang lebih tahan terhadap cuacakering," katanya. Joko Wikanto menjelaskan, areal sawah yang dilandakekeringan secara umum memang sawah jenis tadah hujan.Karenanya, air baru bisa mengaliri sawah jika musimhujan tiba. "Jika petani tetap menginginkan menanam padi, maka kami sarankan menanam padi jenis khusus yang tahan terhadap kondisi kekurangan air," katanya. Di Banyumas, terang Joko, Dinas Pertanian sedang mengembangkan jenis padi tahan kekeringan yakniberjenis Situ Bagending dan Situ Bagendang. Sayangnyabelum ada penjelasan mengenai kualitas beras dari duajenis padi tahan air itu.Ari Aji HS - Tempo News Room

Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

1 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

3 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

5 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

7 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

8 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

13 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

14 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

14 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

15 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya