Taufiq Kiemas Berharap Koalisi Permanen

Reporter

Editor

Senin, 16 Agustus 2004 17:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Suami Presiden Megawati Soekarnoputri Taufiq Kiemas menghendaki koalisi besar yang tengah dibangun partainya dengan beberapa partai lain merupakan koalisi permanen. Menurut Taufiq, koalisi akan sulit jika hanya dibangun guna menghimpun kekuatan menjelang pemilihan presiden putaran kedua. Saat ini, setidaknya sudah tiga partai yang menyatakan mendukung Megawati dalam pemilihan presiden putaran kedua. Mereka adalah Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Damai Sejahtera.Taufiq mengatakan, koalisi perlu dibangun mulai dari tingkat presiden sampai di luar lingkaran pemerintahan seperti koalisi di parlemen. "Kalau (koalisi) nggak (permanen) susah," kata Taufiq usai pidato kenegaraan presiden di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (16/8) siang.Dia mengaku tak terlampau khawatir adanya perbedaan di tubuh Partai Golkar yang sebagian menghendaki mendukung kandidat lainnya, Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, selama platform sama, yaitu Pancasila dan Negara Kesatuan RI, perbedan itu dianggapnya hanya dinamika. Lain halnya jika yang berbeda adalah platform, Taufiq beranggapan hal itu baru menimbulkan masalah. Apa dia yakin koalisi dengan Partai Golkar bisa membuat Mega menang pada putaran kedua? "Koalisi besar itu kan bisa berbicara,"kata dia. Dia tak mau membeberkan isi pertemuannya dengan Akbar. Menurut dia, setiap pertemuan dengan partai lain, ketua umum lah yang punya kapasitas berbicara. "Kalau saya ngomong kan salah," kata Taufiq. Taufiq memberikan alasan mengapa koalisi dianggap penting meskipun pemilihan presiden langsung dipilih rakyat. Menurut dia, pemilihan anggota parlemen itu juga dimulai dari bawah dan dipilih langsung rakyat. Anggota parlemen, kata dia, tak mungkin jadi jika tak dipilih rakyat. Apalagi, dia melihat Partai Golkar adalah partai yang luar biasa, dari kalah pada Pemilu 1999 bisa meraih suara terbanyak pada pemilu legislatif 5 April lalu. Di tempat terpisah, Ketua DPP PDIP Roy B.B. Janis mengaku tak terlalu optimis dengan koalisi besar yang tengah dibangun partainya. Menurut Roy, kecenderungan politik saat ini, kemauan elite partai dengan kemauan di akar rumput tidak sama. "Jalur komando partai itu nggak jaminan, tidak linier dengan yang di akar rumput," kata Roy. Dia bahkan berani menyebutkan, koalisi itu hanya masalah elitis partai saja. Dia beranggapan, sikap yang mesti dioptimalkan partainya justru memaksimalkan potensi yang dimiliki. Dukungan dari partai lain dianggapnya sebagai dukungan tambahan saja. Karena itu, Roy mengaku tak berharap banyak koalisi itu meluas dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau Partai Amanat Nasional. Lantas, jika koalisi tak dapat diharapakan, apa untungnya Megawati berkoalisi? Menurut Roy, yang diharapkan dari koalisi itu adalah membangun koalisi demi kepentingan rakyat dan bukan semata bagi-bagi kekuasaan, sehingga rakyat akan meyakini tujuan koalisi itu dan menjatuhkan pilihannya secara tepat. Kendati demikian, Roy menjelaskan, masih ada waktu sebulan bagi pihak yang berkoalisi untuk membuktikan pentingnya berkoalisi. "Itu tugas Golkar untuk membuktikan apakah dukungannya diikuti grass root atau tidak," kata Roy. Istiqomatul Hayati - Tempo News Room

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

44 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya