Polisi Dituding Tidak Serius Tangani Kasus Tambang  

Reporter

Sabtu, 2 Maret 2013 11:57 WIB

TEMPO/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Samarinda - Komisioner Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur, Kahar Al Bahri, menuding kepolisian tidak serius menangani kasus-kasus pidana yang berkaitan dengan pertambangan di wilayah hukum Kalimantan Timur. ”Kepolisian tutup mata terhadap masalah lingkungan hidup,” katanya, Sabtu, 2 Maret 2013.

Kahar yang akrab disapa Oca mencatat selama periode 2008-2012 sedikitnya 11 kasus tambang batu bara yang ditangani oleh kepolisian di Kalimantan Timur mandek.

Oca mengatakan sesuai Undang-Undang Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Pertambangan, seharusnya sanksi pencabutan izin usaha pertambangan dijatuhkan terhadap perusahaan yang melakukan tindakan pidana. Namun, hingga kini tidak ada satu perusahaan pun yang dicabut izinnya.

Penanganan hukum kasus pertambangan, kata Oca, tidak pernah menyentuh pemilik perusahaan dan pihak pemberi izin. Sebab, yang ditangkap dan dijadikan tersangka hanya pelaksana atau kontraktor di lapangan.

Salah satu kasus yang mandek adalah kasus yang melibatkan PT Singlurus Pratama. Polisi menemukan pembangunan kamp di luar areal perusahaan di Kutai Kartanegara. Namun, kepolisian menerbitkan surat perintah penghentian pernyidikan (SP3).

Kasus penyerobotan hutan lindung Teluk Adan oleh PT Kideco Jaya Agung di Kabupaten Paser juga tak menyentuh pemberi izin. Begitu pula kasus yang menjerat Bupati Paser Penajam Utara Andi Harahap sebagai tersangka, Kepolian Daerah Kalimantan Timur tidak menyeret pemilik perusahaan. Andi Harahap menerbitkan dua izin pertambangan batu bara di lokasi yang sama sehingga terjadi tumpang-tindih.

Di Kota Samarinda, tiga orang bocah tewas tenggelam di kolam bekas lahan pertambangan PT Himco Coal pada 6 Juli 2011. Peristiwa serupa terjadi di kolam bekas lahan pertambangan CV Panca Prima Mining pada 24 Desember 2011. Dua orang bocah tewas tenggelam. "Sampai sekarang tidak ada tersangkanya," ujar Oca.
Kasus PT Kaltim Prima Coal (PT KPC) yang menyerobot lahan PT Porodisa di Kabupaten Kutai Timur juga tidak jelas penyelesaiannya. Padahal, kepolisian sempat menghentikan operasi tambang PT KPC.

Kepala Divisi Humad Polda Kalimantan Timur Komisaris Besar Antonius Wisnu Sutirta membantah tudingan Oca. Kasus-kasus pertambangan masih terus diproses oleh Direktorat Kriminal Khusus. ”Tidak ada kasus yang yang dipeti-es-kan,” ucapnya.

Menurut Antonius, kalaupun ada kasus yang dihentikan penyidikannya, itu karena alasan prosedural. Sebab, kalau tidak cukup alat bukti, tidak mungkin kepolisian meneruskan penyidikannya.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

4 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

7 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

10 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

12 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

28 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

29 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

29 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

30 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya