Tangkuban Perahu Waspada, Jangan Dekati Kawah

Reporter

Jumat, 22 Februari 2013 13:45 WIB

Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Tangkuban Parahu dari normal menjadi waspada atau leveI I selepas gunung itu sempat menyemburkan abu. "Karena sudah ada semburan, takutnya akumulasinya semakin tinggi," kata Kepala PVMBG, Dr Surono, saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Februari 2013.

Semburan abu itu diperkirakan terjadi Kamis dinihari, 21 Februari 2013. Semburan itu tidak didahului oleh peningkatan aktivitas gunung itu, seperti aktivitas gempa vulkanik atau naiknya temperatur suhu kawah gunung itu. (Lihat: Gunung Tangkuban Perahu Ditutup).

Peralatan pengamatan aktivitas gunung tersebut pada hari itu, pukul 03.36 WIB, merekam tremor vulkanik yang berlangsung 10 menit dengan amplitude rata-rata 1-2 milimeter. Surono menduga saat itulah semburan abu terjadi. Kamis pagi, ditemukan abu tipis halus di sekitar bibir Kawah Gunung Ratu, salah satu kawah gunung itu.

Pada Kamis malam, pukul 19.13 WIB, terekam tremor vulknik menerus dengan amplitude yang lebih besar. PVMBG lalu memutuskan menaikkan status gunung itu dari normal menjadi waspada atau leveI I mulai Kamis, 21 Februari 2013, pukul 22.30 WIB. Surono mengatakan, lembaganya memberlakukan larangan untuk mendekati radius 1,5 kilometer dari Kawah Ratu, kawah utama gunung itu. "Yang penting jangan mendekati Kawah Ratu," kata dia.

Surono menjelaskan, semburan abu yang tidak diawali oleh tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik gunung itu diduga disebabkan oleh curah hujan tinggi. Air hujan yang terakumulasi di kawah gunung tersebut saat merembes masuk ke dalam tanah kawah itu berubah jadi uap akibat temperatur kawah yang tinggi. "Karena tekanannya tinggi, akhirnya menyebabkan semburan dengan membawa abu tipis," kata dia.

Dengan alasan itu, Surono memperkirakan, aktivitas semburan yang tanpa didahului naiknya aktivitas kegempaan gunung itu kemungkinan tidak membahayakan. "Tanpa didahului, gempa yang cukup dalam jumlah tinggi dan energi tinggi, tanpa itu, aktivitasnya dangkal saja. Hanya, karena sudah ada semburan, takutnya akumulasinya makin tinggi," kata Surono.

Menurut dia, semburan itu terhitung tidak membahayakan. Hanya, dia khawatir kejadian itu bisa memicu kepanikan pengunjung yang menaiki gunung itu. "Wisatawan itu kalau banyak bagaimana? Kalau hanya lari pakai kaki mungkin enggak apa-apa. Tapi, kalau lari pakai kendaraannya, bisa berbahaya," kata Surono.

Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada--pengelola kawasan wisata gunung itu--Putra Kaban, mengatakan, pihaknya sudah memberlakukan larangan bagi pengunjung serta pedagang yang berjualan di seputaran Kawah Ratu untuk mendekati kawah utama gunung itu. "Keselamatan itu paling utama," kata dia.

Kaban mengatakan, pemberlakuan larangan itu efektif berlaku sejak hari ini, Jumat, 22 Februari 2013. Dia mengaku, sejak memasuki pintu gerbang kawasan wisata alam Gunung Tangkuban Parahu, pengunjung sudah diberi tahu soal kondisi itu dan larangan mendekati kawah.

Menurut dia, kendati demikian, masih ada saja pengunjung yang ingin naik karena penasaran, tapi pihaknya melarang. "Karena ini, istilahnya masalah alam, kita jelaskan pada mereka. Ini kan tiba-tiba, namanya alam. Kita jelaskan saja pada pengunjung, kita tidak mau ambil risiko," kata Kaban.

Dengan peningkatan status gunung itu, PVMBG merekomendasikan agar tidak ada yang mendekat hingga radius 1,5 kilometer dari kawah aktif gunung itu. Warga diminta tidak panik, tidak terpancing isu yang menyesatkan soal letusan gunung itu. Warga seputaran gunung itu diminta mematuhi semua rekomendasi yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.

AHMAD FIKRI

Berita populer:

Nazar: Anas Bikin Cerita Tipu-tipu Mahabharata

Kode Korupsi Al-Quran: Santri, Pengajian, Murtad

Ini Alasan Pemerintah Ingin Hapus Dinasti Politik

KPK Kembali Periksa Elda Devianne

Berita terkait

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

8 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

9 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

13 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

16 hari lalu

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.

Baca Selengkapnya

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

10 Agustus 2021

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

Gunung Raung alias Rawon merupakan gunung api strato berkaldera setinggi 3.332 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya